Pembangunan jalur kereta Bangkok-Nakhon Ratchasima sepanjang 253 km adalah fase pertama dari proyek Kereta Cepat Bangkok-Nong Khai dengan China.
Thailand dan China pkena lalu menandatangani kontrak 50,63 miliar baht untuk pembangunan proyek kereta api berkecepatan tinggi antara Bangkok dan provinsi timur laut Nakhon Ratchasima.
Pembangunan jalur kereta Bangkok-Nakhon Ratchasima sepanjang 253 km adalah fase pertama dari proyek Kereta Cepat Bangkok-Nong Khai dengan China.
Acara penandatanganan antara State Railway of Thailand (SRT) dan China Railway International Co serta China Railway Design Corporation berlangsung di Gedung Pemerintah Thailand pekan lalu.
Perdana Menteri Prayuth Chan o-cha memimpin penandatanganan kontrak, yang dikenal sebagai Kontrak 2.3, yang meliputi pembelian rel kereta api, sistem kelistrikan dan mekanik (E&M), pengadaan gerbong kereta, pelatihan personel, pekerjaan pengoperasian dan pemeliharaan, serta transfer teknologi.
Kereta api berkecepatan tinggi dari Bangkok ke Nakhon Ratchasima akan memiliki enam stasiun - Bangkok (Bang Sue), Don Muang, Ayutthaya, Saraburi, Pak Chong, dan Nakhon Ratchasima.
Proyek kereta api berkecepatan tinggi dari Bangkok ke provinsi Nong Khai di utara adalah bagian dari rencana China untuk jaringan di seluruh Asia Tenggara yang pada akhirnya akan menghubungkan Kunming di China barat daya ke Singapura.
Juru bicara pemerintah, Anucha Burapachaisri, mengatakan proyek ini secara strategis akan meningkatkan daya saing nasional dan memperkuat pembangunan daerah, terutama kota-kota besar di sepanjang jalur kereta api.
Proyek kereta cepat secara strategis akan meningkatkan daya saing nasional dan memperkuat pembangunan daerah, terutama kota-kota besar di sepanjang jalur kereta api.
Dia mengatakan, PM Thailand mengharapkan kerja sama tersebut untuk lebih memperkuat hubungan Thailand-China dan mencerminkan komitmen kedua negara dalam mengembangkan infrastruktur untuk mempromosikan kemakmuran ekonomi, konektivitas transportasi, dan hubungan antar-warga.
“Proyek ini juga akan memberikan kesempatan untuk bertukar ilmu. Thailand bermaksud menggunakan pengetahuan teknologi ini untuk kepentingan terbaik negara dan rakyatnya, serta kawasan.
“Proyek ini akan meningkatkan jaringan transportasi antara kedua negara dan konektivitas regional, yang mengikat hati masyarakat di tahun-tahun mendatang,” kata Anucha.




