Bangkok, Suarathailand- Pemerintah Thailand mengonfirmasi telah terjadi 40 kasus cacar monyet sepanjang tahun ini. Pejabat kesehatan mengimbau kewaspadaan, terutama di kalangan kelompok berisiko tinggi dan wisatawan yang kembali dari daerah terdampak.
Wakil juru bicara pemerintah, Anukul Pruksanusak, mengatakan meskipun jumlah kasus pada tahun 2025 lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya -- 176 pada tahun 2024, dan 676 pada tahun 2023 -- penyakit ini belum hilang. Jumlah kematian di dalam negeri mencapai 13 sejak virus pertama kali terdeteksi di negara tersebut pada Juli 2022.
Departemen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit akan meningkatkan pemantauan dan skrining, terutama bagi kedatangan internasional, di tengah kekhawatiran tentang varian yang lebih ganas dari luar negeri. "Varian yang saat ini beredar di Thailand tidak dianggap parah," ujarnya.
Anukul mengatakan cacar monyet masih menyerang kelompok berisiko tinggi dan tindakan pencegahan sangat penting.
Pemerintah menganjurkan penggunaan kondom saat berhubungan seksual, terutama bagi mereka yang memiliki banyak pasangan, karena dapat mengurangi risiko cacar monyet dan infeksi menular seksual lainnya seperti HIV dan sifilis. Sifilis telah menunjukkan tanda-tanda peningkatan penyebaran dalam beberapa bulan terakhir, ujarnya.
Masyarakat diimbau untuk mengikuti lima tindakan pencegahan utama: hindari kontak dekat dengan orang yang mengalami ruam atau lepuh pada kulit, berhati-hati saat berhubungan seksual dengan orang yang tidak dikenal, dan jalani tes medis jika kembali dari Afrika Tengah, Afrika Timur, atau Timur Tengah.
Mereka yang menjalani tes disarankan untuk mengisolasi barang-barang pribadi dan mengenakan masker saat berada di sekitar orang lain.