Otoritas penerbangan Thailand mengatakan kesalahan teknis menyebabkan kebakaran saat mendarat yang menewaskan 179 orang.
	
Muan, Suarathailand- Nasib penumpang asal Thailand di dalam pesawat Jeju Air yang jatuh saat mendarat pada hari Minggu di Korea Selatan belum dapat dipastikan, kata otoritas Thailand.

Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 9 pagi waktu setempat ketika pesawat Jeju Air 7C 2216, yang berangkat dari Bangkok, mendarat di Bandara Muan di Jeollanam-do.
Sebanyak 179 korban jiwa telah dilaporkan dari 181 penumpang dan awak pesawat.

Kegagalan teknis menyebabkan roda pesawat tidak dapat bergerak, menyebabkan pesawat Jeju Air tergelincir di landasan pacu dan terbakar, kata Otoritas Penerbangan Sipil Thailand (CAAT) pada hari Minggu.
Setelah diselidiki, dipastikan bahwa dua warga negara Thailand berada di dalam pesawat itu, tetapi status mereka masih belum diketahui. Upaya penyelamatan dan pemulihan masih berlangsung. CAAT sedang mengoordinasikan pembagian informasi penumpang dan rincian teknis penerbangan. Namun, karena insiden ini melibatkan maskapai asing dan terjadi di bandara luar negeri di Korea Selatan, CAAT tidak memiliki kewenangan untuk menegakkan peraturan atau meminta pertanggungjawaban maskapai atas insiden tersebut.
"Saat ini kami sedang berupaya menemukan dua penumpang asal Thailand. Berdasarkan tinjauan kami terhadap dokumen otorisasi penerbangan maskapai, maskapai tersebut diasuransikan, dan asuransi ini akan menanggung kerusakan dan insiden apa pun yang diakibatkannya," kata CAAT.

Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra menyampaikan belasungkawa melalui media sosial pribadinya, dengan mengatakan:
"Saya ingin menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban yang meninggal dan terluka. Saya telah menginstruksikan Kementerian Luar Negeri untuk segera memverifikasi apakah ada warga negara Thailand di dalam pesawat Jeju Air dan untuk menilai situasi. Saya juga telah memerintahkan bantuan segera. Jika ada warga negara Thailand yang menjadi penumpang, kami akan menghubungi keluarga mereka dan memberikan informasi terbaru. Kementerian Luar Negeri akan terus memberi tahu publik," katanya kepada TheNation.
	
 
 
                            
                    



