PM Thailand menegaskan mereka yang menerima suntikan vaksin adalah petugas medis dan orang-orang yang masuk kelompok rentan di 13 provinsi.
Pemerintah Thailand tegaskan bahwa vaksin Covid-19 tidak didistribusikan ke kelompok-kelompok istimewa, menyusul laporan yang tidak berdasar dari kelompok VIP di provinsi Chiang Mai.
"Kami tidak pernah memiliki kebijakan untuk mencadangkan vaksin untuk kelompok VIP. Kementerian Kesehatan Masyarakat bersikeras tidak ada suntikan untuk mereka yang memiliki hak istimewa," kata Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha kepada media menanggapi rumor terbaru tentang rumah sakit di Provinsi Chiang Mai mengatur "vaksin VIP".
Tuduhan itu diposting di halaman Facebook bernama "Infectious Ngai Nid Diew". Namun, postingan tersebut tidak memberikan nama atau detail para VIP.
Administrator halaman Facebook menghapus postingan tersebut pada hari Selasa (2/3).
Jenderal Prayut menegaskan bahwa mereka yang akan menerima suntikan adalah petugas kesehatan penting dan relawan berisiko dan orang-orang yang rentan di 13 provinsi.
"Keputusan untuk memberikan vaksin akan didasarkan pada departemen kesehatan provinsi dan pusat administrasi Covid-19 provinsi," kata perdana menteri.

Suntikan Covid-19 tidak akan diberikan kepada mereka yang berusia kurang dari 18 tahun, wanita hamil atau orang yang telah direkomendasikan oleh dokter untuk tidak menerima vaksin.
Dr Opas Karnkawinpong, direktur jenderal Departemen Pengendalian Penyakit (DDC) mengatakan Kementerian Kesehatan Masyarakat dengan cepat membentuk komite penyelidikan untuk melihat program inokulasi Covid-19 di provinsi Chiang Mai setelah laporan grup VIP muncul.
Rumah sakit pemerintah yang ditunjuk di Chiang Mai mulai menawarkan suntikan pada hari Senin (1/3) dengan tujuan menginokulasi 1.450 orang pada hari Selasa (2/3).
Dr Worachat Taycharak, direktur Rumah Sakit Nakornping di provinsi Chiang Mai, mengatakan bahwa provinsi tersebut telah menerima 3.500 dosis vaksin untuk 1.750 orang.
Dia mengatakan vaksin ini akan dikirim ke sembilan rumah sakit yang ditunjuk di provinsi tersebut.
Dr Worachat mengatakan masing-masing dari sembilan rumah sakit akan mengatur dan membuat keputusan berdasarkan skema inokulasi Covid-19 mereka sendiri. (Bangkok Post)




