Thailand bersiap untuk melonggarkan beberapa langkah pengendalian COVID-19 secara nasional mulai 3 Mei, termasuk membuka kembali restoran, kafe, dan pasar dengan pedoman untuk mencegah gelombang kedua infeksi.
Dr Thaweesilp Wisanuyothin, juru bicara Pusat COVID-19 Thailand (CCSA) mengatakan dalam konferensi pers pada hari Kamis (30 April) bahwa enam jenis kegiatan dan bisnis akan mendapat manfaat.
Sementara pedoman pelonggaran ‘lockdown’ akan distandarisasi oleh CCSA untuk semua wilayah secara nasional. Peraturan tersebut dapat disesuaikan oleh gubernur provinsi sesuai dengan ketentuan.
Enam jenis kegiatan dan bisnis termasuk pasar, restoran di luar department store, pengecer, kegiatan olahraga dan rekreasi, salon rambut dan pangkas rambut, serta bisnis perawatan hewan peliharaan dan asrama.
"Pagi ini, direktur CCSA mengatakan (pembukaan kembali) dapat dimulai pada 3 Mei jika para pelaku bisnis siap untuk melakukannya saat itu. Kami kemudian akan menghabiskan 14 hari untuk mengamati dan menilai situasi.
"Jika jumlah infeksi tetap stabil, itu akan menunjukkan Anda bekerja sama dengan baik dan tahu bagaimana mengelola diri Anda sendiri, bisnis Anda, dan kegiatan Anda. Kami kemudian akan dapat memasukkan lebih banyak bisnis dan kegiatan dalam relaksasi," kata Thaweesilp.
Namun, pemerintah Thailand akan mengembalikan lockdown jika jumlah kasus baru Covid-19 meningkat selama periode pengamatan 14 hari.
Pada hari Kamis, Thailand melaporkan tujuh kasus baru infeksi COVID-19, sehingga total kasus di negara itu menjadi 2.954. Sejauh ini, 2.687 orang telah dikeluarkan dari rumah sakit dan 54 orang telah meninggal. Berdasarkan perhitungan harian, situasi pandemi COVID-19 di Thailand terus membaik.
Pada hari Rabu, Bangkok merilis pedoman terperinci untuk operator yang dapat melanjutkan bisnis dan kegiatan mereka. Namun, jam malam nasional antara pukul 10 malam dan 4 pagi akan tetap berlaku sampai keadaan darurat berakhir pada 31 Mei.




