Utah, Suarathailand- Seorang pemuda Utah yang diduga membunuh aktivis konservatif Charlie Kirk di sebuah universitas di kota Orem ditahan pada hari Jumat, kata Gubernur Utah Spencer Cox kepada wartawan.
"Kami menangkapnya," kata Cox kepada wartawan.
Tersangka, yang diidentifikasi sebagai Tyler Robinson, telah mengaku kepada seorang teman keluarga - atau "menyiratkan bahwa dia telah melakukan pembunuhan" kepada teman tersebut - dan orang tersebut kemudian menghubungi kantor sheriff Washington County pada hari Kamis.
Seorang anggota keluarga yang diwawancarai oleh penyidik mengatakan Robinson menjadi lebih politis akhir-akhir ini dan berbicara dengan nada meremehkan Kirk, kata Cox kepada wartawan.
Pembunuh Kirk telah menghindari polisi dan agen federal selama sekitar 33 jam setelah penembakan hari Rabu, di mana seorang penembak jitu melepaskan satu tembakan yang menewaskan Kirk, sekutu dekat Presiden AS Donald Trump, saat tampil di Universitas Utah Valley.
Sebelumnya, penyidik AS mengatakan mereka telah menemukan senapan bolt-action yang diyakini digunakan untuk membunuh Kirk dan merilis foto-foto orang yang dicurigai.
Penyelidik berbicara dengan teman sekamar Robinson, yang menunjukkan komentar Robinson di Discord, sebuah platform obrolan dan streaming populer di kalangan gamer, yang membahas tentang mengambil senapan dari tempat penyimpanan lalu meninggalkannya di semak-semak dengan dibungkus handuk. Deskripsi ini cocok dengan deskripsi senjata yang ditemukan pihak berwenang setelah penembakan di area hutan dekat kampus.
Amunisi yang ditemukan di tempat kejadian perkara telah diberi tulisan, kata Cox. Pesan-pesan pada selongsongnya antara lain: "Apa ini?" "Oh, Bella Ciao, Bella Ciao, Bella Ciao, Ciao;" "Kalau kamu baca ini, berarti kamu gay, LMAO;" dan "Hei fasis, tangkap!," kata Cox kepada wartawan.
Kirk, seorang aktivis, penulis, dan pembawa acara podcast yang memiliki koneksi luas, turut membangun dukungan untuk Trump dan Partai Republik di kalangan pemilih muda.
Kirk adalah salah satu pendiri dan presiden kelompok mahasiswa konservatif Turning Point USA dan tampil di Utah Valley pada hari Rabu sebagai bagian dari 15 acara "Tur Kembalinya Amerika" yang direncanakan di kampus-kampus AS. Pembunuhannya memicu kemarahan dan kecaman atas kekerasan politik dari Partai Demokrat, Republik, dan pemerintah asing.
