Tanaman Energi untuk Kesejahteraan Petani Thailand Selatan

Pusat Administrasi Provinsi Perbatasan Selatan (SBPAC) menyelenggarakan lokakarya tentang perkebunan energi untuk mendukung permintaan pembangkit listrik tenaga biomassa. Acara digelar di ruang pertemuan Nom Klao, lantai 1, SBPAC (10/3).

Acara dihadiri dari berbagai kalangan, termasuk dari akademisi dari Prince of Songkla University, Universitas Yala Rajabhat, dan Universitas Narathiwat Rajanagarindra. Hadir pula Dewan Petani Provinsi Kantor Penyuluhan Pertanian dari 5 provinsi perbatasan selatan, termasuk provinsi Satun, Songkhla, Pattani, Yala dan Narathiwat.

Pemerintah Thailand telah mengeluarkan resolusi untuk menggerakkan proyek manajemen energi listrik terintegrasi di provinsi perbatasan selatan. Salah satunya dengan proyek budidaya tanaman energi. Proyek ini diarahkan untuk menjaga pasokan energi di daerah selatan dan bisa mendatangkan manfaat besar bagi masyarakat.

SBPAC sudah mempromosikan budidaya tanaman energi kepada para petani di wilayah selatan. SBPAC juga terus mendorong agar para petani meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan dengan budidaya tanaman energi.

Tanaman energi ini bisa mendukung kebutuhan  listrik di 16 pabrik dan pembangkit listrik di wilayah selatan. Dan ke-16 pabrik tersebut siap membeli tanaman energi dari masyarakat.

Pihak pembangkit listrik di daerah menyambut baik budidaya tanaman energi untuk menjaga ketahanan energi. Budidaya tanaman energi bisa diandalkan untuk meningkatkan pendapatan selain pendapatan dari tanaman kopi, karet, dan lainnya.

Share: