Serangan Udara AS di Nigeria Diklaim Hantam Dua Kubu Terkait ISIS

Trump mengumumkan di Truth Social pasukan AS telah melancarkan serangan terhadap militan ISIS di barat laut Nigeria.


Nigeria, Suarathailand- Serangan udara yang didukung AS di Nigeria menghantam dua ‍kamp yang terkait dengan ISIS di hutan Bauni di Negara Bagian Sokoto, menargetkan pejuang asing yang menyusup dari Sahel, ‍kata pemerintah Nigeria.

Serangan yang dilakukan pada hari Kamis telah disetujui oleh Presiden Bola Tinubu dan diluncurkan dari platform maritim yang berdomisili di Teluk Guinea, setelah pengumpulan intelijen ekstensif, perencanaan operasional, dan pengintaian, kata kementerian informasi dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat.

Presiden AS Donald Trump mengumumkan di Truth Social pada hari Kamis bahwa pasukan AS telah melancarkan serangan terhadap militan ISIS di barat laut Nigeria atas permintaan pemerintah Nigeria. Dia mengatakan kelompok itu menargetkan umat Kristen di wilayah tersebut.

“Sebanyak 16 amunisi presisi berpemandu GPS dikerahkan menggunakan platform udara tak berawak MQ-9 Reaper, berhasil menetralisir unsur-unsur ISIS yang ditargetkan dan berusaha menembus Nigeria dari koridor Sahel,” kata pernyataan pemerintah Nigeria.

Intelijen mengindikasikan bahwa kamp-kamp tersebut digunakan ‍oleh elemen asing ISIS ‍yang bekerja sama dengan afiliasi lokal ⁠untuk merencanakan serangan skala besar di Nigeria, ‌tambahnya. Tidak ada korban sipil ⁠yang dilaporkan, meskipun puing-puing berjatuhan ‍di dua kota di negara bagian Sokoto dan Kwara.

Trump menggambarkan operasi tersebut sebagai “serangkaian serangan yang sempurna” dan memperingatkan akan ada “serangan yang lebih besar lagi di masa depan.”

Operasi tersebut menandai aksi gabungan yang jarang terjadi antara Abuja dan Washington ‌dan menggarisbawahi peningkatan kerja sama keamanan ketika kekerasan ekstremis menyebar ke selatan dari Sahel.

Pihak berwenang di Negara Bagian Sokoto membenarkan adanya serangan tersebut dan mendesak warga untuk tetap tenang. “Operasi yang sedang berlangsung diarahkan untuk mengamankan negara dan memastikan perlindungan nyawa dan properti,” kata pemerintah negara bagian.

Nigeria telah memerangi pemberontak ekstremis selama lebih dari satu dekade, namun kehadiran pejuang asing yang terkait dengan ISIS menandakan peningkatan ancaman. 

Pemerintah Nigeria mengatakan pihaknya tetap “berkomitmen penuh untuk melindungi nyawa dan harta benda” dan berjanji akan melakukan tindakan lebih lanjut terhadap jaringan ekstremis transnasional.

Share: