Pada 28 Oktober 2019 di Ruang Pertemuan Nom Klao, Lantai 1, Gedung Pusat Administrasi Provinsi Perbatasan Selatan (SBPAC), Sekjen Pusat Administrasi Provinsi Perbatasan Selatan Laksamana Muda Somkiat Pholprayoon memimpin acara program untuk menciptakan kawasan damai di tingkat lebih kecil (desa) di Thailand selatan. Program ini mendorong dialog damai menjadi tindakan nyata. Acara dihadiri para perwakilan dari jaringan masyarakat sipil di wilayah Thailand Selatan.
Sekjen SBPAC Laksamana Somkiat Pholprayoon mengapresiasi karya organisasi masyarakat sipil cinta damai. Mereka telah membawa wilayah selatan ke dalam keadaan damai. Apapun agama dan kepercayaannya, SBPAC mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan jaringan masyarakat untuk mewujudkan perdamaian.
Situasi di Thailand selatan kini lebih baik. Trauma yang bertahan hingga 16 tahun berubah ke arah yang lebih baik. Dengan memulai dari titik kecil menciptakan kawasan damai di rumah, desa, kelurahan hingga provinsi.
Pemerintah akan membantu membingkai dan mengambil tindakan baik untuk pembangunan infrastruktur maupun fasilitas lainnya. Tetapi pada tingkat dasar, setiap orang harus membantu merancang dan membangun bagaimana mengembangkan daerahnya. Pemerintah mendorong percepatan pembangunan unuk kesejahteraan rakyat.
Sekretaris Jenderal SBPAC menambahkan kerja sama lintas sektor akan mewujudkan kehidupan masyarakat menjadi lebih baik. Ini tercermin dari niat orang-orang di komunitas yang benar-benar peduli dan ingin mengembangkan kota asal mereka. Semua jaringan masyarakat harus saling membantu melanjutkan perdamaian dan pembangunan di daerah asal dengan wujud yang konkret.
Salah satu peserta mengungkapkan bahwa SBPAC mendukung penciptaan daerah perdamaian dalam area kecil hingga besar. Hal ini merupakan kesempatan bagi komunitas untuk mendesain pedoman komunitas secara langsung. Penduduk desa memiliki hak untuk mendesain perdamaian dan pembangunan sesuai dengan pedoman dan konteks daerahnya.
SBPAC telah mengimplementasikan proyek untuk membangun desa/wilayah kecil yang damai. Dengan memungkinkan jaringan masyarakat sipil dari berbagai kelompok/organisasi di daerah berperan dalam penyelesaian masalah dan proses pembangunan di provinsi perbatasan selatan.
Mereka juga berperan dalam dimensi pembangunan ekonomi, pengembangan sumber daya manusia, termasuk komunikasi, menciptakan pengertian antar sesama yang akan menjadi kunci keberhasilan dalam mengarahkan kebijakan pembangunan di wilayah selatan.
