SBPAC dan Provinsi Pattani menggelar kampanye Vaksin Campak untuk kelompok anak berusia 1-12 tahun. Tujuan kampanye ini agar anak-anak tidak terjangkit campak dan menghindari wabah campak.
Pada 14 November 2019 di Sekolah Triam Suksa Witthaya, Kecamatan Rusa Salae, Distrik Mueang Pattani Provinsi Pattani, Pusat Administrasi Provinsi Perbatasan Selatan (SBPAC) dan Kementerian Kesehatan Masyarakat mengkampanyekan vaksinasi campak untuk anak usia 1 bulan - 12 tahun. Kampanye vaksin campak ini untuk mencegah kematian anak usia 1 – 12 tahun di wilayah Pattani.

Kegiatan ini diikuti dan didukung oleh lembaga tekait jaringan kesehatan masyarakat, kalangan pendidikan, tokoh agama, orang tua siswa dan kaum muda Pattani.
Suthiporn Saengrat, Kepala Pengendalian Penyakit Menular, Kantor Kesehatan Masyarakat Provinsi Pattani mengatakan vaksin campak diberikan kepada anak usia 1 bulan – 12 tahun agar anak-anak tumbuh sehat dan tidak cacat. Vaksin ini juga bisa mencegah kematian pada anak usia 1-12 tahun di provinsi Pattani.

Pada tahun 2018 ada 1.391 anak terkena campak, 10 anak di antaranya meninggal dunia. Pada tahun ini ada 516 kasus kematian anak akibat campak, 12 di antaranya terjadi provinsi Pattani. Ada epidemi campak di setiap kabupaten. Terbanyak ditemukan dalam kelompok usia di bawah 5 tahun, diikuti oleh kelompok usia 6-14 tahun.

Prawet Miadensen, Asisten Sekretaris Jenderal SBP, menargetkan pada tahun 2020, wabah campak akan hilang dari Pattani.
SBPAC sebagai unit pengembangan daerah telah berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Prince of Songkla Kampus Hat Yai membuat program edukasi untuk mendidik anak-anak tentang vaksinasi campak.

SBPAC juga menggelar dialog soal status kehalalan vaksin campak dengan pihak-pihak terkait. Anak-anak perlu divaksin campak agar terhindar dari kematian. Manfaat vaksin sangat dirasakan dan diperlukan oleh anak-anak. Anak-anak akan tumbuh sehat dan bisa belajar serta beribadah dengan baik.





