Thailand bagian selatan memiliki potensi yang baik untuk menjadi pintu gerbang pengiriman dan pertukaran kargo antarbenua.
Lokasi proyek jembatan darat pemerintah di Thailand Selatan - yang disebut-sebut sebagai cara yang lebih nyaman untuk mengangkut barang dari Timur Tengah ke kawasan Pasifik - akan diputuskan pada bulan Juni, hal itu diungkap Menteri Transportasi Thailand Saksayam Chidchob.
Pemerintah sedang mensurvei lokasi di sepanjang Teluk Thailand dan Laut Andaman di Chumphon dan Ranong untuk potensi teknik, lingkungan, dan ekonomi, kata menteri transportasi setelah memimpin pertemuan komite pemerintah mengenai proyek jembatan darat selatan pada hari Senin.
Proyek jembatan darat Chumphon-Ranong akan berfungsi sebagai penghubung untuk pengangkutan minyak dari Selat Hormuz, lebih dari 4.000 kilometer jauhnya dari Laut Andaman, ke sebuah pelabuhan di Ranong sebelum diangkut melalui darat ke sebuah pelabuhan di Chumphon.
Proyek jembatan darat Chumphon-Ranong akan berfungsi sebagai penghubung untuk pengangkutan minyak dari Selat Hormuz,
Rute transportasi masa depan bisa menjadi pilihan baru untuk pengiriman kargo antara Samudra Hindia dan Pasifik, dan itu akan meningkatkan pembangunan ekonomi di daerah-daerah di Thailand selatan, katanya.
Gerbang transportasi dan pertukaran kargo masa depan ini akan menurunkan biaya transportasi dengan melewati lalu lintas padat di Selat Malaka, "kata menteri transportasi." Ini akan menarik operator untuk menggunakannya. "
Pada 2016, sekitar 19 juta barel minyak mentah diangkut melalui Selat Malaka setiap hari, 16 juta barel di antaranya diangkut ke negara-negara Pasifik, khususnya China, Jepang, dan Korea Selatan, katanya.
Pemerintah sedang mensurvei lokasi di sepanjang Teluk Thailand dan Laut Andaman di Chumphon dan Ranong
Sekitar 24,7 juta peti kemas dikirim melalui Selat Malaka per tahun, terhitung 4,3% dari keseluruhan pengangkutan kargo dunia.
Saksayam mencatat bahwa itulah sebabnya pelabuhan Singapura berfungsi sebagai terminal minyak terbesar di Asia yang menangani jumlah tertinggi kedua kontainer kargo di dunia.
"Dengan demikian, Thailand bagian selatan memiliki potensi yang baik untuk menjadi pintu gerbang pengiriman dan pertukaran kargo antarbenua, mengingat lokasinya yang dekat dengan Singapura," ujarnya. (Bangkok Post)