Moskow, Suarathailand- Rusia menyerahkan jenazah 1.000 tentara Ukraina sebagai bagian dari kesepakatan yang dicapai dalam perundingan damai bulan lalu.
Dua putaran negosiasi di Istanbul antara Moskow dan Kyiv gagal menghasilkan kemajuan menuju gencatan senjata, alih-alih menghasilkan pertukaran tahanan skala besar dan kesepakatan untuk mengembalikan jenazah tentara yang tewas.
“Menyusul kesepakatan yang dicapai di Istanbul, 1.000 jenazah tentara Ukraina lainnya diserahkan ke Ukraina hari ini,” ujar negosiator Rusia dan ajudan Kremlin, Vladimir Medinsky, di Telegram.
Ukraina menyerahkan 19 tentara Rusia yang tewas, tambahnya.
Ia mengunggah foto-foto yang memperlihatkan orang-orang berjas medis putih mengangkat kantong jenazah putih dari belakang truk berpendingin.
Pertukaran tentara yang ditangkap dan pemulangan jenazah telah terjadi secara berkala selama konflik, dalam beberapa di antaranya merupakan satu-satunya diplomasi yang berhasil antara kedua belah pihak.
Meskipun mendapat tekanan dari Presiden AS Donald Trump, Rusia telah menolak seruan gencatan senjata dan kedua belah pihak tampaknya masih belum mencapai kesepakatan untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama tiga tahun.
Dalam perundingan bulan lalu, Rusia menguraikan daftar tuntutan garis keras, termasuk agar Ukraina menyerahkan lebih banyak wilayah dan menolak segala bentuk dukungan militer Barat.
Kyiv menganggap ultimatum tersebut tidak dapat diterima dan mempertanyakan pentingnya negosiasi lebih lanjut jika Moskow tidak bersedia memberikan konsesi.