Rusia Kecam Pemungutan Suara PBB untuk Terapkan Kembali Sanksi Nuklir Iran

Pada bulan Agustus, Moskow memperingatkan bahwa penerapan kembali sanksi terhadap Iran, sekutu utamanya, berisiko menimbulkan "konsekuensi yang tidak dapat diperbaiki."


Rusia, Suarathailand- Rusia mengecam pemungutan suara Dewan Keamanan PBB untuk menerapkan kembali sanksi ekonomi terhadap Iran atas program nuklirnya dan memperingatkan risiko "eskalasi ketegangan."

"Pihak Rusia telah berulang kali menunjukkan sifat provokatif dan ilegal dari tindakan negara-negara Eropa yang berpartisipasi dalam JCPOA," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.

Inggris, Prancis, dan Jerman termasuk di antara pihak-pihak dalam kesepakatan tahun 2015 yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) yang memberikan keringanan sanksi PBB kepada Iran dengan imbalan pembatasan yang dipantau PBB terhadap kegiatan nuklirnya.

Ketiga pemerintah tersebut mengatakan Iran telah mengingkari komitmennya dalam kesepakatan yang secara efektif telah mati suri sejak Washington menarik diri pada tahun 2018 selama masa jabatan pertama Presiden Donald Trump.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa memberikan suara pada hari Jumat, setelah tekanan Eropa, untuk menerapkan kembali sanksi PBB terhadap Iran.

"Tindakan-tindakan ini tidak ada hubungannya dengan diplomasi dan semata-mata mengarah pada eskalasi ketegangan lebih lanjut seputar program nuklir Iran," kata kementerian Rusia.

Pada bulan Agustus, Moskow memperingatkan bahwa penerapan kembali sanksi terhadap Iran, sekutu utamanya, berisiko menimbulkan "konsekuensi yang tidak dapat diperbaiki."

Teheran dan Moskow telah memperkuat hubungan politik, militer, dan ekonomi selama dekade terakhir seiring Rusia menjauh dari Barat.

Hubungan kedua negara semakin erat setelah Rusia melancarkan serangan di Ukraina.

Share: