Presiden Ukraina Usulkan Perisai Udara Bersama dengan Sekutu Eropa

Para pemimpin NATO mengatakan bahwa Rusia telah menguji kesiapan dan tekad aliansi tersebut dengan serangan udara di Polandia dan negara-negara Baltik.


Kyiv, Suarathailand- Ukraina telah menawarkan untuk membangun perisai pertahanan udara bersama dengan sekutu-sekutunya guna melindungi diri dari ancaman Rusia, ungkap Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada hari Senin, setelah serangkaian serangan udara yang menimbulkan kekhawatiran di sisi timur NATO.

Para pemimpin NATO mengatakan bahwa Rusia telah menguji kesiapan dan tekad aliansi tersebut dengan serangan udara di Polandia dan negara-negara Baltik, dan Kyiv mengatakan pengalamannya dalam menangani ancaman udara akan sangat berharga.

“Ukraina mengusulkan kepada Polandia dan semua mitra kami untuk membangun perisai bersama yang sepenuhnya andal terhadap ancaman udara Rusia,” ujarnya dalam pidato di Forum Keamanan Warsawa yang disampaikan melalui tautan video.

“Hal ini dimungkinkan. Ukraina dapat menangkal semua jenis drone dan rudal Rusia, dan jika kita bertindak bersama di kawasan ini, kita akan memiliki cukup senjata dan kapasitas produksi.”

Ukraina telah menyatakan bahwa pasukan dan teknisinya akan melatih rekan-rekan Polandia mereka dalam melawan drone.

Topik kerja sama pertahanan dengan Kyiv menjadi agenda utama ketika para pemimpin berkumpul di Warsawa untuk forum keamanan tahunan.

Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius menyampaikan dalam konferensi tersebut bahwa "Industri pertahanan Eropa dan Ukraina harus bekerja sama lebih erat dan efektif."

"Uni Eropa harus mendukung hal ini dengan menyediakan kerangka regulasi yang jauh lebih fleksibel bagi industri pertahanan di Eropa."

Menyusul invasi Rusia ke wilayah udara NATO, negara-negara di sisi timur aliansi telah sepakat tentang perlunya "dinding drone" dengan kemampuan deteksi, pelacakan, dan intersepsi yang canggih.

Namun, Pistorius memperingatkan bahwa membangun tembok ini bukanlah proses yang cepat.

"Kita tidak berbicara tentang konsep yang akan terwujud dalam tiga atau empat tahun ke depan," ujarnya. "Kita perlu memprioritaskan, dan menyadari bahwa kita membutuhkan lebih banyak kapabilitas dan kapasitas daripada yang dijelaskan sebelumnya."

Share: