PM Thailand Ingin Vaksinasi Covid-19 Jadi Prioritas Utama

Pemerintah Thailand akan memprioritaskan pengadaan dan distribusi vaksin.

Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha mengatakan  vaksinasi Covid-19 harus menjadi agenda nasional. Pemerintah Thailand akan memprioritaskan pengadaan dan distribusi vaksin. Oleh karena itu ia meminta masyarakat mendaftar untuk mendapatkan vaksin Covid-19.

Sejauh ini, sekitar 1,6 juta orang berusia 60 ke atas dan mereka yang memiliki tujuh jenis kondisi kesehatan yang mendasarinya telah mendaftar untuk vaksinasi. Dari jumlah tersebut, lebih dari 500.000 berada di Bangkok dan lebih dari 200.000 di provinsi utara Lampang.

Pemerintah telah membuka jalur pendaftaran melalui aplikasi Mor Phrom (Doctors Ready) Line dan di dinas kesehatan provinsi dan rumah sakit umum sejak 1 Mei.

“Vaksin yang diperoleh pemerintah telah memenuhi standar keamanan Kementerian Kesehatan Masyarakat dan efektif melawan virus. Itu adalah jenis vaksin yang sama yang telah diberikan kepada puluhan juta orang di beberapa negara dengan kejadian efek samping parah yang rendah, ”kata Prayut.

“Vaksin ini hampir 100 persen dapat mencegah pasien dari gejala parah atau kematian jika terjangkit virus corona,” ujarnya.

“Saya dan anggota Kabinet lainnya sudah divaksinasi tanpa efek samping yang tidak diinginkan,” tambahnya.

Prayut juga mengatakan ingin Thailand menjadi pusat produksi vaksin AstraZeneca di Asean.

Prayut juga mengatakan ingin Thailand menjadi pusat produksi vaksin AstraZeneca di Asean.

Dia berjanji untuk mendapatkan vaksin yang cukup untuk setiap warga negara Thailand dan kemudian membeli lebih banyak dosis untuk disimpan sebagai cadangan.

Pada hari Minggu, AstraZeneca (Thailand) mengumumkan sampel dari batch uji vaksin Covid-19 yang dibuat di Thailand oleh Siam Bioscience telah lulus uji kualitas di laboratorium yang ditunjuk AstraZeneca di Eropa dan AS.

“Kemajuan yang signifikan ini berarti kami semakin dekat untuk mengirimkan batch pertama vaksin kepada pemerintah Thailand,” kata perusahaan itu. (The Nation)

Share: