Aomori, Suarathailand- Japan Nuclear Fuel Ltd. menerima uranium alam di fasilitas pengayaannya di desa Rokkasho, Prefektur Aomori, Jepang timur laut, untuk pertama kalinya dalam 11 tahun pada hari Selasa.
Perusahaan tersebut kembali menerima uranium alam untuk memenuhi permintaan uranium yang diperkaya yang terus meningkat untuk pembangkit listrik tenaga nuklir, sejalan dengan dimulainya kembali pembangkit listrik tenaga nuklir di Jepang yang dihentikan sementara setelah bencana Maret 2011 di PLTN Fukushima No. 1 milik Tokyo Electric Power Company Holdings Inc.
Japan Nuclear Fuel melanjutkan produksi di fasilitas pengayaan tersebut pada tahun 2023 dan telah menggunakan uranium yang sebelumnya disimpan.
"Kami ingin terus berkontribusi pada ketahanan energi Jepang," ujar Masaaki Saijo, yang memimpin operasi pengayaan perusahaan, kepada para wartawan.
Fasilitas ini merupakan satu-satunya fasilitas pengayaan uranium di Jepang yang menggunakan sentrifus untuk memperkaya uranium.
Kali ini, pembangkit listrik tersebut akan menerima total sekitar 625 ton uranium yang didatangkan dari Kanada, cukup untuk mengoperasikan sekitar 2,5 pembangkit listrik tenaga nuklir berkapasitas 1 juta kilowatt selama setahun.
Tabung-tabung berisi uranium, masing-masing berukuran panjang sekitar 3,8 meter dan diameter 1,2 meter, diangkut dengan truk dari pelabuhan terdekat, dengan yang pertama tiba di pembangkit listrik sekitar pukul 11.10. Para pekerja memeriksa kebocoran atau kerusakan radiasi setelah tabung dibongkar dengan derek.
Pembangkit listrik tersebut saat ini memiliki kapasitas produksi sebesar 112,5 ton, dengan rencana untuk meningkatkan kapasitasnya menjadi 150 ton pada akhir tahun 2025 dan menjadi 450 ton pada tahun fiskal 2028. Perusahaan ini pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan kapasitas menjadi 1.500 ton, cukup untuk mengoperasikan 12 hingga 13 reaktor nuklir per tahun.