Kantor Sekretaris Pusat Administrasi Provinsi Perbatasan Selatan menggelar pertemuan untuk memperkuat dialog damai dan kesepahaman. Pertemuan digelar pada 4 Februari 2019 di Phaya Tani Conference Room 2, Hotel Southern View, Distrik Muang, Provinsi Pattani. Acara ini dibuka oleh Wakil Sekjen Kantor Sekretaris Pusat Administrasi Provinsi Perbatasan Selatan Laksamana Muda Somkiat Pholprayoon. Acara ini dihadiri perwakilan pemerintah dan berbagai organisasi di provinsi perbatasan selatan.
Forum ini diadakan untuk memperkuat dialog damai dan mewujudkannya dalam kehidupan nyata. Forum ini adalah forum yang ke-3 yang digelar tahun 2019. Forum ini juga membahas metode damai dan prinsip-prinsip resolusi mengatasi konflik termasuk membahas kemajuan penyelesaian masalah dan pengembangan kawasan. Dialog berlangsung terbuka dan saling bertukar pengetahuan untuk mengetahui kebutuhan masyarakat.
Turut hadir pada forum ini adalah tokoh masyarakat, tokoh ormas, para dosen ahli, dan kelompok jaringan lulusan luar negeri di 3 provinsi dan 4 distrik di Provinsi Songkhla.
Laksamana Somkiet Pholprayoon, Sekretaris Jenderal Tentara Kerajaan Thailand, mengatakan ada 9 ribu mahasiswa Thailand belajar di luar negeri. Mereka tersebar di Malaysia, Indonesia, Mesir, dan Yordania. Pemerintah Thailand tengah fokus mempersiapkan lapangan pekerjaan untuk 9 ribu mahasiswa Thailand lulusan dari luar negari.
Pemerintah Thailand Selatan dan agen terkait telah mengatur untuk merekrut siswa yang lulus dari luar negeri dan para pemuda terbaik untuk berpartisipasi dalam pelatihan menjadi pengusaha inovatif di wilayah selatan.
Somkiet Pholprayoon ingin semua pihak berpartisipasi dalam program mempersiapkan lapangan kerja. Semua pihak juga diminta ikut menyumbang pikiran dan solusi untuk kemajuan daerahnya. Semua warga Thailand Selatan memiliki hak untuk memperoleh pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik. Semua warga memiliki hak untuk maju bersama.
Mr Azman Mama, perwakilan dari jaringan siswa dari lulusan luar negeri, mengatakan tujuan sebagian besar siswa belajar di luar negeri adalah belajar menurut ajaran agama yang benar. Niat awalnya adalah untuk bertindak sebagai orang beragama yang berpengetahuan luas yang mampu menopang masyarakat di bidang perdamaian. Sebagian besar siswa yang lulus akan memahami bahwa ada pekerjaan besar di daerahnya. Oleh karena itu, banyak lulusan mahasiswa bertekad untuk fokus pada pengajaran pengetahuan kepada masyarakat. Mereka siap berpartisipasi dalam mengajarkan pengetahuan sesuai pedoman agama.
Jaringan lulusan mahasiswa luar negeri Thailand Selatan mengapresiasi dukungan pemerintah dalam menciptakan peluang karier dan lapangan kerja bagi mahasiswa lulusan luar negeri. Lulusan luar negeri bisa berpartisipasi dalam pembangunan dan perdamaian di wilayah selatan.