Para Pemimpin Agama: Bom di Yala Langgar Ajaran Agama

Para pemimpin agama di provinsi perbatasan selatan mengecam aksi bom mobil di Yala, Thailand Selatan. Para pemimpin agama menilai aksi bom mobil tersebut melanggar ajaran agama dan tindakan tidak manusiawi.

Insiden bom mobil terjadi di depan kantor pemerintahan Thailand Selatan di Yala pada 17 Maret 2020. Serangan bom terjadi saat pemerintah dan sejumlah elemen masyarakat sedang rapat membahas penanganan virus corona (Covid 19). Akibat ledakan bom bobil ini 26 orang terluka. Sejumlah bangunan kantor pemerintahan pun rusak.

Komite Konfederasi Komite Islam di provinsi selatan menyesalkan aksi bom mobil tersebut. Komite Islam Provinsi Pattani mengatakan para pemimpin agama tidak setuju dengan aksi kekerasan yang menyebabkan kerusakan serius. Sementara itu penduduk desa saat ini dalam kesulitan menghadapi wabah Covid 19. Tindakan kekerasan kepada siapapun tidak manusiawi dan melanggar ajaran agama.

Sekretaris Jenderal CRC mengatakan aksi bom dan kekerasan melanggar ajaran agama Islam dan dosa besar. Tuhan akan menghukum mereka yang melakukan aksi kekerasan pada Hari Penghakiman.

Banyak pihak mengecam aksi bom mobil yang melukai banyak orang. Aksi kekerasan hanya akan melukai banyak orang yang tak bersalah. Aksi kekerasan tak akan medapat simpati dari siapapun.

Share: