Kedua pemimpin bertemu di sela-sela Pekan Atom Dunia 2025 di Moskow
Moskow, Suarathailand- Presiden Rusia Vladimir Putin dan Panglima Junta Myanmar, Min Aung Hlaing, mengadakan pembicaraan di Moskow mengenai pendalaman hubungan diplomatik, pertahanan, energi, dan investasi.
Kedua pemimpin berbicara pada hari Kamis di sela-sela Pekan Atom Dunia 2025, menurut rilis pemerintah.
Jenderal tersebut mengatakan kepada Putin bahwa Myanmar berencana untuk membuka konsulat di Vladivostok dalam waktu dekat, di atas kedutaan besarnya di Moskow dan konsulat di St. Petersburg dan Novosibirsk, menurut rilis Kremlin.
“Dilihat dari timur dan barat, wilayah kita sangat luas, jadi kami membuka konsulat jenderal untuk Myanmar guna memfasilitasi kerja sama lebih lanjut antara kedua negara,” ujar Min Aung Hlaing seperti dikutip dalam pernyataan tersebut.
Dikenakan sanksi oleh AS dan negara-negara Barat lainnya, rezim militer Myanmar memperdalam hubungan dengan mitra lamanya, Rusia dan Tiongkok, seiring upayanya untuk mendapatkan keanggotaan di Organisasi Kerja Sama Shanghai. Setelah menghadiri forum di Moskow, Min Aung Hlaing selanjutnya akan bertolak ke Kazakhstan, anggota SCO.
Perundingan hari Kamis juga mencakup pertahanan dan kerja sama yang lebih luas di berbagai bidang seperti energi nuklir, kelistrikan, kesehatan dan produksi farmasi, pertanian, dan pendidikan, menurut Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional Myanmar. Min Aung Hlaing juga menegaskan kembali rencananya untuk menyelenggarakan pemilihan umum pada bulan Desember dan mengundang pengamat internasional.




