Rusia menyatakan patroli gabungan dengan Tiongkok di Asia Pasifik akan menyusul latihan angkatan laut di Laut Jepang.
Moskow, Suarathailand- Kantor berita resmi Rusia, Interfax. melaporkan kapal-kapal angkatan laut Rusia dan Tiongkok berencana untuk melaksanakan patroli gabungan di kawasan Asia Pasifik, menyusul latihan terbaru di Laut Jepang.
Mengutip pernyataan pada hari Rabu dari layanan pers Armada Pasifik Rusia, Interfax menyatakan kapal-kapal dari Angkatan Laut Rusia dan Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Tiongkok "akan membentuk satuan tugas baru untuk melaksanakan misi patroli gabungan di kawasan Asia-Pasifik".
"Setelah mengisi kembali pasokan dari kapal logistik, awak Angkatan Laut Rusia dan Angkatan Laut PLA akan membentuk satu detasemen baru untuk melaksanakan tugas patroli gabungan di kawasan Asia-Pasifik," demikian pernyataan kantor berita tersebut.
Rusia sedang melakukan serangkaian latihan militer dengan Tiongkok sebagai respons atas peningkatan potensi militer AS di kawasan Asia Pasifik, demikian dilaporkan Interfax, mengutip pernyataan Kepala Staf Rusia, Valery Gerasimov, pada tahun 2022.
Moskow dan Beijing telah melakukan patroli udara gabungan di kawasan Asia Pasifik sejak 2019, tambahnya.
Pengumuman patroli gabungan ini muncul setelah kedua negara mengakhiri latihan angkatan laut gabungan selama lima hari di Laut Jepang yang berfokus pada misi anti-kapal selam dan pertahanan udara.
Selama fase terakhir latihan, kapal anti-kapal selam besar Rusia, Admiral Tributs, dan korvet Gromky, bersama dengan kapal perusak Tiongkok, Shaoxing dan Urumqi, melakukan latihan tembak langsung sementara para kru berlatih mencari dan menetralisir kapal selam tiruan musuh, lapor Interfax.
Armada Pasifik Rusia sebelumnya menyatakan bahwa latihan tersebut bersifat defensif dan tidak ditujukan terhadap negara lain.
Pembentukan patroli gabungan Asia Pasifik yang dilaporkan terjadi seiring Tiongkok memodernisasi dan meningkatkan armada angkatan lautnya untuk menjadi kekuatan "air biru", yang mampu melakukan operasi jarak jauh di lautan dunia, serupa dengan Amerika Serikat dan pasukan Barat lainnya.
Aljazeera melaporkan Rusia dan Tiongkok, menandatangani kemitraan strategis "tanpa batas" sesaat sebelum invasi skala penuh Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, melakukan latihan rutin untuk melatih koordinasi antar angkatan bersenjata mereka dan mengirimkan sinyal pencegahan kepada musuh.




