"Jadi skenario kondisi endemi, kita memperkirakan bahwa kasus setahun itu 1,9 juta."
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memprediksi bakal ada 1,9 juta kasus positif pada 2022 jika pandemi virus corona (Covid-19) menjadi endemi. Prediksi angka kasus positif akan berbeda jika muncul varian baru yang menyebar di Indonesia.
"Jadi skenario kondisi endemi, kita memperkirakan bahwa kasus setahun itu 1,9 juta," kata Budi dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR yang disiarkan melalui kanal YouTube DPR RI, Senin (13/9).
Prediksi itu dibuat apabila tidak ada varian baru virus corona yang menyebar di tanah air. Budi memaparkan prediksi berbeda apabila muncul varian baru virus corona.
Jika ada varian baru, estimasi penambahan kasus covid-19 di Indonesia dalam setahun berjumlah 3,9 juta. Sebagaimana diketahui, 18 bulan terakhir ini Indonesia mencatatkan 4.167.511 kasus Covid-19.
Dengan perkiraan itu, Budi juga telah mengestimasi jumlah tes yang akan dilakukan. Skenario A, pemerintah akan melakukan 28 juta tes dalam setahun, sementara skenario B akan ditingkatkan kapasitasnya hingga 58 juta tes sepanjang 2022.
"Skenario ini akan mempengaruhi dari testing, perawatan dan isolasi. Tapi dari sisi vaksinasi tidak berubah," kata dia.
Pemerintah bakal menyiapkan setidaknya 241,3 juta dosis vaksin di 2022 untuk 212,7 juta masyarakat Indonesia. Ia juga memastikan, pemerintah akan memprioritaskan pembelian vaksin Covid-19 produksi dalam negeri.
Saat ini, estimasi kapasitas produksi vaksin dalam negeri sebanyak 462 juta dosis yang bakal mencukupi kebutuhan vaksinasi program pemerintah dan mandiri. Vaksin dalam negeri itu merupakan vaksin Merah Putih.
Kemudian vaksin produksi Bio Farma (Vaksin BUMN), vaksin produksi JBio-Zifivax, vaksin produksi Kalbe Farma, vaksin berteknologi mRNA produksi PT Etana hasil transfer teknologi dengan Yuxi Walvax Biotechnology, hingga vaksin Genexine produksi Kalbe Farma. (antara, cnnindonesia)