Menteri Pertahanan Thailand Jenderal Nattapon Nakpanich memprotes penembakan Kamboja ke zona sipil di Ban Nong Ya Kaeo. Nattapon membantah klaim Kamboja atas agresi Thailand dan menyatakan pertemuan tahunan Komite Perbatasan Umum akan ditunda tanpa batas waktu.
Menteri Pertahanan Jenderal Nattapon Nakpanich mengatakan ia menelepon mitranya dari Kamboja, Menhan Tea Seiha, untuk memprotes pasukan Kamboja yang menembak ke zona sipil di Ban Nong Ya Kaeo di Sa Kaeo.
Protes Nattapon dan Tanggapan Menhan Kamboja
Namun, Nattapon menyatakan bahwa Seiha menanggapi sesuai dengan klaim Kementerian Pertahanan Kamboja, dengan menegaskan bahwa pasukan Thailand telah melepaskan tembakan terlebih dahulu. Selama panggilan telepon tersebut, Nattapon meminta Seiha untuk memastikan bahwa pasukan Kamboja menahan diri dari menyerang zona sipil.
Nattapon menambahkan bahwa Seiha menolak untuk menerima bahwa pasukan Kamboja menembakkan lebih dari 60 peluru dari senapan mesin ke Ban Nong Ya Kaeo.
Klaim Kamboja dan Respons Thailand
Mengenai klaim Kamboja bahwa pasukan Thailand melukai tiga warga sipil Kamboja dan menewaskan satu orang, Nattapon mengatakan tentara Thailand tidak mengetahui adanya warga sipil di wilayah tempat pasukan Kamboja ditempatkan. Ia menjelaskan bahwa tentara Thailand baru membalas setelah pasukan Kamboja terlebih dahulu menembaki Thailand.
“Kami tidak tahu di mana warga sipil Kamboja berada, tetapi ketika Kamboja menembaki kami, kami harus membalas. Dalam insiden sebelumnya, mereka menembak ke langit untuk memprovokasi kami, tetapi kali ini mereka menembak langsung ke personel dengan niat membunuh. Kami memiliki bukti jejak peluru di bunker kami,” kata Nattapon.
“Kami harus membalas sesuai dengan aturan keterlibatan. Yang seharusnya tidak dilakukan Kamboja adalah menembaki wilayah sipil. Kamboja tahu betul bahwa ada warga sipil di sana.”
Pemikiran Nattapon tentang Potensi Perang dan Strategi Kamboja
Ketika ditanya apakah ia yakin Kamboja memprovokasi perang, Nattapon mengatakan ia tidak berpikir perang akan meningkat ke tingkat perang. Namun, ia berpendapat bahwa Kamboja mencoba menciptakan situasi konflik untuk menggambarkan dirinya sebagai korban.
Nattapon menyatakan bahwa tujuan Kamboja adalah untuk membingkai Thailand sebagai agresor dan menarik perhatian masyarakat internasional, mirip dengan tindakannya di Ban Nong Chan dan Ban Nong Ya Kaeo, di mana Kamboja mengirimkan warga sipil untuk menghadapi pasukan Thailand.
Perubahan Pendekatan Diplomatik
Nattapon menambahkan bahwa pertemuan tahunan Komite Perbatasan Umum akan ditunda tanpa batas waktu, dan pertemuan khusus tidak akan diadakan lagi, karena pertemuan tersebut dianggap tidak efektif.
Mulai saat ini, Nattapon menyatakan, pemerintah akan menangani Kamboja melalui mekanisme pemerintah dan Kementerian Luar Negeri, tanpa bergantung pada pertemuan komite bilateral.
Peran Tim Observasi Sementara ASEAN
Nattapon mengonfirmasi bahwa Tim Observasi Sementara ASEAN (AOT) masih beroperasi di Ban Nong Ya Kaeo untuk menyelidiki insiden tersebut. Ia menegaskan, operasi AOT itu terpisah dari deklarasi bersama kedua perdana menteri, karena AOT didirikan berdasarkan resolusi ASEAN.




