Mengapa Thailand Tak Pernah Dijajah Negara Lain?

Thailand menjadi negara hebat seperti saat ini semua karena kehebatan kepemimpinan para raja Thailand yang tercatat dalam sejarah.

Thailand pada awalnya dikenal dengan nama Siam. Terdiri dari beberapa kerajaan. Ada kerajaan Lanna di utara Thailand, Sukhotai (Ayutthaya) di bagian tengah, dan kerajaan Malaya di wilayah selatan.

Raja Rama ke-4 yang memerintah Dinasti Chakri menggunakan nama Siam untuk menyatukan semua kawasan di bawah negara. 

Nama Siam adalah nama formal  yang digunakan dalam dokumen-dokumen perjanjian dengan kerajaan lain.

Nama Siam lalu diganti menjadi Thailand yang bermakna “tanah yang bebas”. Pergantian nama ini terjadi pada tahun 1939. 

Thailand adalah satu-satunya negara di Asia yang tidak pernah dijajah oleh negara Eropa. Meski Jepang pernah mendarat di Thailand

 

MENGAPA THAILAND TAK PERNAH DIJAJAH?

Era Penjajahan Modern oleh bangsa Eropa

Sepertiga populasi dunia berada di bawah jajahan negara asing pada awal abad ke-15 hingga akhir Perang Dunia II. 

Negara-negara Eropa yang memiliki kemampuan tinggi di bidang maritim memasuki daerah lain melalui jalur lain. Negara yang unggul di bidang maritim saat itu di antaranya Inggris, Spanyol, Perancis, Portugal dan Belanda. 

Negara-negara tersebut menjadi negara penjajah dengan tujuan untuk penemuan, penaklukan, penempatan, dan eksploitasi sumber daya alam. 

Negara-negara barat yang memasuki Revolusi Industri pada abad ke-19 mulai mencari sumber alam yang menjanjikan. Ideologi imprealisme meningkat dan berdampak ke wilayah asia.

Negara Siam juga terancam penjajahan oleh negara-negara barat saat pemerintahan dipimpin Raja Rama ke-3 (1824-1851).

Ancaman penjajahan Barat makin buruk saat masa Raja Rama 4 dan 5. Meski berhadapan dengan sejumlah perang dan perubahan kawasan pemerinatahan, Thailand berjaya dan tidak dijajah oleh negara lain.

Padahal Inggris menjajah Myanmar di wilayah barat dan Malaya di wilayah selatan. Di saat yang sama, Perancis menjajah Indochina (Laos, Kamboja, Vietnam).

 

FAKTOR THAILAND TAK PERNAH DIJAJAH

Raja-raja Thailand telah menunjukkan kehebatan dalam peperangan pada abad ke-18. Para raja Thailand juga telah membuktikan kepandaian mengatur pemerintahan.

Raja Rama 4 dan 5 berhasil membawa Thailand menjadi negara modern hingga menyerupai negara-negara Eropa. Di saat yang sama negara-negara eropa sedang menjajah negara-negara di sekeliling Thailand. 

Raja Rama 5 telah membangun pasukan tentara profesional. pasukan tentara Thaiand dianggap berkemampuan tinggi oleh negara-negara di luar Thailand.

Raja Rama 5 telah membangun pasukan tentara profesional. pasukan tentara Thaiand dianggap berkemampuan tinggi oleh negara-negara di luar Thailand.

Saat itu sistem politik Thailand terdiri dari banyak pemimpin-pemimpin wilayah yang membayar upeti kepada raja.

Thailand sangat dekat menjalin hubungan baik dengan Inggris. Hal ini dibuktikan Inggris membantu proses modernisasi Thailand dan membantu membangun jalur kereta di kawasan utara.

Raja ingin Thailand dipandang  terhormat seperti negara-negara Eropa dan memiliki kemampuan yang tinggi seperti bangsa Eropa. 

Strategi Raja Thailand sangat jenius. Thailand di samping sukses dalam modernisasi juga sukses dalam membangun perdagangan dengan Inggris. 

Inggris dan Thailand mengadakan perjanjian ‘Anglo Siamese’ pada 1909.  Dalam perjanjian ini Thailand melepaskan sejumlah kawasan kepada Inggris. Di sisi lain Thailand bisa memperluas sempadannya.

Thailand kemudin tumbuh menjadi negara yang kuat, hebat, dan modern pada abad 20. Kemajuan Thailand meninggalkan negara-negara lain.

 

WILAYAH NETRAL

Sejarah mencatat faktor penting yang  menjadi sebab Thailand tak pernah dijajah negara Eropa. Faktor itu adalah hubungan yang baik dengan negara-negara  dan modernisasi.

Di sisi lain ada yang berpendapat Thailand tak pernah dijajah Eropa karena faktor geografis. Thailand diapit di antara dua negara penjajah; Perancis yang menjajah wilayah timur dan Inggris yang menjajah wilayah barat, utara, dan selatan. Posisi Thailand menjadi daerah penstabil Inggris dan Perancis yang pernah berkonflik.

Thailand menikmati hasil perdagangan yang melimpah karena mempertahankan hubungan  baik dengan Inggris. 

Pada saat yang sama Perancis masih ingin memperluas daerah jajahannya. Dibantu Inggris, pada 1896 dibuatlah perjanjian yang digagas Inggris. Perjanjian itu ditandatangani sejumlah negara Eropa termasuk Perancis. Perjanjian itu berisi bahwa Perancis dan negara Eropa lainnya tidak menjajah Thailand. Thailand dijadikan daerah netral antara wilayah jajahan Inggris dan Perancis. 

 

RAJA RAMA 5

Raja Rama 5 memerintah Thailand pada tahun 1868 hingga 1910. Ia berhasil memimpin Thailand. Sebelumnya ia sempat diragukan bisa memimpin Thailand. Ternyata Raja Rama 5 atau Chulalangkorn berhasil membawa kemajuan hebat bagi Thailand. 

Selain itu, Raja Rama 5 sukses menyelamatkan Thailand dari upaya penjajahan yang dilakukan negara-negara Eropa. Karena kehebatannya itu ia disebut “The Great Beloved King”.

 

APAKAH THAILAND DIJAJAH JEPANG?

Pada awal Perang Dunia II, Thailand diperintah oleh Mayor Jenderal Phibun. Thailand saat itu mulai menjalankan sistem pemerintahan tentara yang dipengaruhi ideologi Fasis, Nazi, dan  Jepang. 

Mayjen Phibun meniru propaganda Hitler dan Mussolini untuk memperkuat kekuasaannya. 

Pada 1940, banyak kawasan di Perancis yang ditaklukkan Nazi. Situasi ini dimanfaatkan Mayjen Phibun untuk membalas dendam terhadap tindakan Perancsi dulu. Perancis pernah memaksa Thailand mundur dari sempadan di Laos dan Kamboja dengan menandatangani perjanjian tidak adil.

Oleh karena itu Thailand memerlukan bantuan Jepang untuk menentang Perancis. Kerajaan Thailand mulai berbaik dengan Jepang. Meski Jepang datang ke Thailand dengan tiba-tiba, Thailand sangat berterima kasih pada Jepang karena telah berhasil menekan Perancis. Thailand juga mendapatkan kembali daerah yang semula dikuasai Thailand yang direbut Perancis.

Thailand kemudian membantu Jepang dengan mengizinkan tentara Jepang melalui jalan dan menggunakan jalur keretanya menuju Malaysia.

 

KRISIS SETELAH PERANG

Setelah Perang Dunia II berakhir, Thailand mulai memperbaiki reputasi di dunia. Citra Thailand makin baik di negara-negara luar. Ia kemudian dimasukkan jadi anggota PBB pada 1946.

Namun perjalanan Thailand setelah Perang Dunia II tidak mudah. Thailand pernahmenghadapi krisis besar. Pada tahun 1946, raja yang baru dilantik, Ananda Mahidol, ditemukan meninggal ditembak. Peristiwa ini sangat mengejutkan rakyat Thailand.

 

EKONOMI THAILAND

Thailand berkembang menjadi negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang pesat dari 1960-an hingga 1990-an. Dan pada tahun 1990-an Thailand dikategorikan negara gelombang kedua dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat bersama dengan Indonesia dan Malaysia.

Namun pada 1997, dunia dikejutkan dengan krisis moneter di pasar keuangan Thailand. Nilai mata uang Thailand pun susut. Hal yang sama terjadi di sejumlah negara ASEAN.

Krisis moneter ini banyak membuat perbankan di Thailand ambruk dan diambil alih. Aktivitas keuangan dan perdagangan pun melambat. 

Thailand kemudian meminta bantuan IMF untuk memulihkan kondisi ekonominya. Namun masyarakat Thailand menganggap IMF sebagai ancaman baru. IMF bentuk ancaman baru kepada negara Thailand.

 

KESIMPULAN:

Faktor kepemimpinan dan geografis Thailand menjadi sebab keberhasilan Thailand menjadi negara maju dan berhasil menghalau penjajah Eropa. 

Thailand dikenal oleh negara-negara Eropa sebagai negara modern. 

Saat ini Thailand sedang mengalami krisis yang rumit. Baru-baru ini kaum milenial demo besar-besaran menuntut reformasi dan menilai ulang sitem monarki.

Thailand menjadi negara hebat seperti saat ini semua karena kehebatan kepemimpinan para raja Thailand yang tercatat dalam sejarah.

Share: