Kasus-kasus baru muncul di tengah seruan untuk penangguhan program, karena anggaran untuk makanan sekolah akan berlipat ganda menjadi Rp334 triliun pada tahun 2026
Bandung, Suarathailand- Media asing ikut soroti kasus keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang dialami lebih dari 1.000 anak di Jawa Barat, Indonesia. Salah satunya Bangkok Post.
Keracunan massal tersebut dilaporkan di empat wilayah di Provinsi Jawa Barat, Gubernur Dedi Mulyadi mengatakan kepada Reuters pada hari Kamis, yang terjadi ketika lembaga swadaya masyarakat (LSM) mengeluarkan seruan untuk menangguhkan program tersebut karena masalah kesehatan.
Kasus-kasus terbaru ini menyusul keracunan yang dialami 800 siswa yang menyantap makan siang sekolah minggu lalu di Provinsi Jawa Barat dan Sulawesi Tengah, yang disediakan melalui program makanan bergizi gratis unggulan Presiden Prabowo Subianto.
Pertanyaan telah muncul mengenai standar dan pengawasan program ini, yang telah berkembang pesat hingga menjangkau lebih dari 20 juta penerima, dengan tujuan ambisius untuk memberi makan 83 juta orang pada akhir tahun.
Anggaran program sebesar Rp171 triliun (US$0,2 miliar) akan berlipat ganda tahun depan.
Gubernur Mulyadi mengatakan lebih dari 470 siswa jatuh sakit di Bandung Barat pada hari Senin setelah mengonsumsi makan siang gratis, dan tiga wabah lainnya terjadi di sana pada hari Rabu dan di wilayah Sukabumi, yang memengaruhi setidaknya 580 anak.
Para siswa beristirahat di tempat tidur portabel, sambil menerima perawatan keracunan makanan setelah mengonsumsi makanan sekolah gratis yang disponsori pemerintah di Rumah Sakit Daerah Cililin di Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia, pada hari Kamis. (Foto: Reuters)
Para siswa beristirahat di tempat tidur portabel, sambil menerima perawatan keracunan makanan setelah mengonsumsi makanan sekolah gratis yang disponsori pemerintah di Rumah Sakit Daerah Cililin di Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia, pada hari Kamis. (Foto: Reuters)
"Kita harus mengevaluasi mereka yang menjalankan program ini... Dan yang terpenting adalah bagaimana menangani trauma para siswa setelah makan makanan tersebut," kata Mulyadi, seraya menambahkan bahwa rumah sakit kecil di Bandung Barat kewalahan menangani siswa yang sakit.
Kantor Prabowo tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai kasus-kasus terbaru. Dadan Hindayana, Kepala Badan Gizi Nasional yang mengawasi program makanan gratis, mengatakan dapur umum yang menangani kasus keracunan telah ditutup.
Lonjakan Kasus
Lisa Bila Zahara, 15 tahun, mengatakan ia jatuh sakit setelah makan bekal sekolah berupa ayam dan tahu yang dimasak dengan kecap pada hari Rabu.
"Sekitar 30 menit kemudian, saya merasa mual dan sakit kepala," kata siswi SMA tersebut kepada Reuters di sebuah gedung olahraga yang diubah menjadi pusat perawatan darurat di Bandung Barat.
"Saya ingin program ini dihentikan... Saya khawatir ini akan terjadi lagi," katanya.
Ibu Zahara melarangnya mengonsumsi makanan gratis di masa mendatang.
Nampan makanan berserakan di bawah meja di sebuah dapur yang menghentikan operasionalnya setelah para siswa mengalami keracunan makanan akibat makanan gratis yang disponsori pemerintah di Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia, pada hari Kamis. (Foto: Reuters)
Nampan makanan berserakan di bawah meja di sebuah dapur yang menghentikan operasionalnya setelah para siswa mengalami keracunan makanan akibat makanan gratis yang disponsori pemerintah di Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia, pada hari Kamis. (Foto: Reuters)
Sebelum insiden minggu ini, setidaknya 6.452 anak di seluruh negeri telah menderita keracunan makanan akibat program tersebut sejak diluncurkan pada bulan Januari, menurut lembaga pemikir Network for Education Watch.
Gubernur Mulyadi mengatakan dapur-dapur tersebut bertugas memberi makan terlalu banyak siswa dan lokasinya yang jauh dari sekolah, memaksa mereka untuk mulai memasak sangat pagi, terkadang malam sebelum makan siang.
"Ketika makanan masih hangat, makanan tersebut langsung diletakkan di atas nampan dan nampan tersebut ditutup, sehingga makanan tersebut rusak," ujarnya, seraya menambahkan bahwa pihak berwenang telah menyatakan keadaan darurat kesehatan.
Iqbal Maulana, kepala dapur yang menyediakan beberapa makanan gratis, mengatakan: "Kami melakukannya sesuai dengan prosedur operasi standar.