Kualitas Udara di Thailand Selatan Terbaik

Lima provinsi di Thailand selatan yang memiliki kualitas udara terbaik di Thailand yakni Satun, Yala, Phuket, Surat Thani, dan Songkhla, 


Departemen Pengendalian Polusi (PCD) Thailand mengungkapkan lima provinsi di Thailand selatan memiliki kualitas udara terbaik di Thailand.

Kelima provinsi tersebut adalah Satun, Yala, Phuket, Surat Thani, dan Songkhla, kata Siwat Pongpienchan, juru bicara Pusat Peningkatan Kualitas Udara PCD, unit khusus yang ditugaskan untuk memantau dan mengatasi polusi udara.

Kelima provinsi tersebut memiliki tingkat PM2,5 rata-rata harian yang rendah dari Juni-September tahun lalu. Lima daerah ini juga memiliki partikel polusi udara lebih rendah.

Tingkat karbon monoksida diukur dalam segmen delapan jam, kurang dari sembilan bagian per juta (ppm) dan gas ozon mereka di bawah 70 ppm selama periode waktu yang sama.

Tingkat oksida nitrogen dalam mantra satu jam rata-rata kurang dari 170 bagian per miliar (ppb), sulfur dioksida kurang dari 300 ppb dan PM10 - partikel debu halus - kurang dari 120 mikrogram per meter kubik (µg / m³) dalam rata-rata 24 jam.

Namun terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa seluruh wilayah selatan bebas dari polusi udara karena beberapa daerah telah menderita polusi udara musiman yang disebabkan oleh kabut asap dari kebakaran hutan di perkebunan gambut dan kelapa sawit di negara-negara tetangga hingga Indonesia. 

17 provinsi di utara Thailand mengalami kebakaran hutan paling parah.

Sementara itu, 17 provinsi di utara Thailand mengalami kebakaran hutan paling parah. Chiang Mai bahkan telah dinilai pada 9 Maret lalu sebagai kota paling tercemar di dunia, menurut situs pemantauan udara IQ AirVisual.

Pihak berwenang mengatakan situasi tersebut telah menyebabkan 30.000 orang mencari perawatan di rumah sakit karena penyakit pernapasan selama tiga bulan terakhir.

Chiang Mai bahkan dinilai sebagai kota paling tercemar di dunia versi web pemantauan udara IQ AirVisual.

Juru bicara Wilayah Angkatan Darat Ketiga Kolonel Rungkhun Mahapanya mengatakan tentara telah menutup banyak hutan utara selama Maret dan April untuk menghentikan orang masuk dan menyalakan api.

Hukum akan diberlakukan secara ketat di Mae Hong Son, Chiang Mai, Lampang dan Tak, daerah yang dilanda gelombang asap.

Pesawat dan helikopter pemerintah dan tentara digunakan untuk memadamkan sejumlah besar kebakaran lahan dan hutan di daerah-daerah tinggi. (Bangkok Post)

Share: