KBRI Bangkok bekerjasama dengan Garuda Indonesia pada 2 Mei 2020 memfasilitasi kepulangan WNI, khususnya WNI stranded atau terdampar di Thailand. Pemulangan WNI ini merupakan gelombang ketiga.
KBRI Bangkok dalam keterangannya menjelaskan penerbangan repatriasi ini bersifat mandiri, para WNI bertolak dari bandara Suvarnabhumi Bangkok ke Jakarta. Penerbangan repatriasi mandiri ini menyusul keputusan Pemerintah Thailand memperpanjang pelarangan inbound commercial flights ke Thailand dari 1 Mei sampai tanggal 31 Mei 2020.
Palarangan akses masuk penerbangan komersial ke Thailand awalnya berakhir pada 30 April 2020, namun untuk memerangi COVID-19 lebih lanjut, otoritas di Thailand masih memberlakukan kebijakan ketat, salah satunya melalui perpanjangan pelarangan akses penerbangan komersial internasional. Hanya penerbangan dengan ijin khusus, termasuk misi repatriasi yang dapat masuk ke Thailand.
Dalam upaya repatriasi ini, KBRI Bangkok bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Thailand dan otoritas Thailand terkait lainnya untuk pemberian ijin khusus kepada penerbangan repatriasi mandiri tersebut. Gelombang ketiga penerbangan repatriasi mandiri ini diikuti oleh 170 WNI dari berbagai daerah di Thailand termasuk Thailand Selatan.
Untuk mendorong WNI memanfaatkan penerbangan ini di tengah ketidakpastian akses masuk ke Thailand, KBRI Bangkok melakukan diseminasi informasi ketersediaan penerbangan ini melalui website, akun media sosial, dan hotline KBRI Bangkok. Fasilitasi yang dilakukan oleh KBRI Bangkok dalam repatriasi mandiri WNI ini tidak lepas dari upaya perlindungani WNI di luar negeri dan prinsip kehadiran Negara.
KBRI Bangkok tercatat telah melakukan dua kali penerbangan repatriasi mandiri untuk WNI selama April lalu yaitu pada 20 dan 23 April 2020. Kedua penerbangan itu berjalan dengan lancar dan sukses serta diikuti oleh 224 WNI yang mayoritas juga merupakan mahasiswa dan wisatawan Indonesia dan gelombang ketiga dengan jumlah WNI yang cukup besar.
Duta Besar RI untuk Thailand, Ahmad Rusdi mengimbau setelah WNI kembali dan tiba di Indonesia, tetap tinggal di rumah. (Tempo.co)




