Kamboja melanggar perjanjian gencatan senjata dan Thailand akan mengumpulkan bukti untuk protes internasional
Sae Kaeo, Suarathailand- Sekelompok warga Kamboja, ditemani oleh tentara Kamboja, terlihat mencabut kawat berduri di Provinsi Sa Kaeo, Thailand, pada hari Selasa. Tindakan ini dituduhkan oleh Tentara Kerajaan Thailand sebagai pelanggaran perjanjian gencatan senjata bilateral.
Juru bicara militer Thailand, Mayor Jenderal Winthai Suvaree, mengatakan bahwa Satuan Tugas Burapa, yang mengawasi wilayah perbatasan dengan Kamboja di Sa Kaeo, melaporkan bahwa pasukan Kamboja berada di dekat warga sipil di Desa Ban Nong Ya Kaeo, Distrik Khok Sung, pada pukul 14.30.
"Pagar kawat berduri di wilayah tersebut jelas merupakan wilayah kedaulatan Thailand," kata Mayor Jenderal Winthai. "Tindakan-tindakan ini dianggap sebagai pelanggaran gencatan senjata, di mana Kamboja menggunakan warga sipil untuk demonstrasi provokatif dan menunjukkan ketidakpedulian terhadap militernya."
Ia juga menolak klaim bahwa wilayah tersebut merupakan wilayah sengketa, dan menegaskan kembali bahwa wilayah tersebut berada di wilayah Thailand.
"Pihak Thailand akan mengumpulkan bukti protes melalui mekanisme internasional untuk menarik perhatian terhadap tindakan Kamboja yang bertentangan dengan perjanjian bilateral yang ada," ujar juru bicara tersebut.
Tentara menekankan bahwa tindakan tersebut merupakan pelanggaran nyata terhadap perjanjian gencatan senjata.
Pada hari Senin, Komandan Wilayah Angkatan Darat ke-2, Letnan Jenderal Boonsin Padklang, mengatakan dalam sebuah forum di Chiang Mai bahwa penutupan perbatasan memberi Thailand keunggulan dalam melawan ancaman militer dari Kamboja.