Kasus ini menarik lebih dari 28.000 penggugat dan melibatkan 28 terdakwa.
Teheran, Suarathailand- Iran pada hari Minggu mengeksekusi dalang penipuan investasi besar-besaran yang menipu puluhan ribu orang melalui jaringan pembelian mobil, kata pengadilan.
Mohammad Reza Ghaffari, pemilik perusahaan Rezaayat Khodro Taravat Novin, digantung setelah Mahkamah Agung menguatkan hukuman matinya atas tuduhan "gangguan skala besar terhadap sistem ekonomi negara" dan penipuan jaringan, kata portal Mizan Online milik pengadilan.
Skema tersebut, yang diluncurkan pada tahun 2013 di provinsi Qazvin utara, menjanjikan mobil dengan harga di bawah harga pasar dan kemudian berkembang menjadi rencana real estat dan investasi.
Jaksa menuduh Ghaffari dan rekan-rekannya mengambil "dana dalam jumlah besar dari masyarakat" dan menggunakan simpanan baru untuk membayar imbal hasil kepada klien awal.
Pengadilan mengatakan skema tersebut melibatkan dana yang setara dengan sekitar $350 juta dengan nilai tukar saat ini.
Hanya "sekitar empat persen" nasabah yang menerima kendaraan, kata pengadilan, seraya menambahkan bahwa pengadilan memutuskan Ghaffari bersalah karena merusak perekonomian nasional.
Kasus ini menarik lebih dari 28.000 penggugat dan melibatkan 28 terdakwa.
Pengadilan mengatakan pengadilan telah berupaya memastikan para korban mendapatkan ganti rugi.
"Semua kesempatan yang diperlukan telah diberikan kepada para terdakwa untuk membayar utang masyarakat," kata Mizan, seraya mencatat bahwa Ghaffari telah mengklaim selama persidangan bahwa ia siap untuk mengganti rugi para investor, yang akan menghindarkannya dari hukuman mati.
Namun, meskipun telah "beberapa kali peringatan dan tenggat waktu" setelah Mahkamah Agung mengukuhkan hukuman tersebut pada bulan Agustus, ia gagal memenuhi kewajibannya, Mizan melaporkan.
Para pejabat pengadilan mengatakan penipuan tersebut menyebabkan "kerugian finansial dan psikologis yang parah" bagi para korban, termasuk penyakit yang berhubungan dengan stres dan keretakan keluarga.
Iran menerapkan hukuman mati tidak hanya untuk pelanggaran seperti pembunuhan dan pemerkosaan, tetapi juga dalam kasus-kasus ekonomi dan spionase besar. AFP




