Ini Alasan Mengapa Kasus Hepatitis Akut Disebut Misterius

Kasus hepatitis akut disebut misterius karena belum diketahui penyebabnya.

WHO melaporkan berawal dari temuan di Skotlandia pada awal April lalu, kasus hepatitis akut sudah tersebar di 20 negara di dunia, termasuk Indonesia. 

WHO menetapkan kasus ini sebagai kejadian luar biasa atau Disease Outbreak News (DONs) pada 15 April 2022. 

Kasus hepatitis akut ini juga disebut misterius karena belum diketahui penyebabnya.

"Perlu kita ketahui bahwa kalau memang ada kasus penyakit apapun di dunia yang tidak seperti biasa, maka akan dimasukkan dalam DONs. 

"Jadi ini prosedur rutin di WHO untuk menyajikan informasi ke dunia tentang kejadian kesehatan masyarakat yang penting, atau yang berpotensi menjadi hal yang penting," ujar Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama lewat keterangannya, Rabu, 4 Mei 2022.

Tjandra Yoga mengatakan, status DONs ini ditetapkan agar masyarakat waspada, tetapi tidak perlu juga menjadi panik tidak beralasan. 

"Di sisi lain, negara tentu perlu mengambil langkah antisipasi yang diperlukan, dan masyarakat melakukan langkah kewaspadaan pada keluarga kita. Sementara itu kita terus ikuti bukti-bukti  ilmiah yang akan tersedia dalam hari-hari mendatang ini," tuturnya.

Laporan dari berbagai negara menunjukkan kasus ini terjadi pada anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun. 

Gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi adalah hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, sindrom jaundice (penyakit kuning) akut, dan gejala gastrointestinal (nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah). Sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam.

Penyebab dari penyakit tersebut masih belum diketahui. 

Pemeriksaan laboratorium di luar negeri telah dilakukan dan virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E, tidak ditemukan sebagai penyebab dari penyakit tersebut. 

Adenovirus terdeteksi pada 74 kasus dil luar negeri yang setelah dilakukan tes molekuler, teridentifikasi sebagai F type 41. SARS-CoV-2 ditemukan pada 20 kasus, sedangkan 19 kasus terdeteksi adanya ko-infeksi SARS-CoV-2 dan adenovirus.

Kementerian Kesehatan telah meningkatkan kewaspadaan dalam dua pekan terakhir soal penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology).

Kewaspadaan tersebut meningkat setelah tiga kasus anak yang meninggal dengan dugaan hepatitis akut misterius di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta. Ketiga pasien ini merupakan rujukan dari rumah sakit yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Barat. Gejala yang ditemukan pada pasien-pasien ini adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran. kemenkes, tempo)


Share: