"Semua orang harus menjauh dari puncak air," kata Lebedev dalam sebuah video yang diunggah di media sosial.
Rusia, Suarathailand- Tsunami dengan tinggi gelombang 3-4 meter terekam di beberapa bagian Semenanjung Kamchatka, Rusia, di Timur Jauh, setelah gempa bumi dahsyat melanda wilayah tersebut, ungkap Sergei Lebedev, menteri regional untuk situasi darurat.
"Semua orang harus menjauh dari puncak air," kata Lebedev dalam sebuah video yang diunggah di media sosial.
Sementara itu, Amerika Serikat mengeluarkan peringatan tsunami untuk Hawaii menyusul gempa bumi dahsyat di lepas pantai timur Rusia, bersamaan dengan peringatan serupa dari Jepang.
Gempa berkekuatan 8,7 SR melanda tenggara Petropavlovsk-Kamchatsky di Semenanjung Kamchatka, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), pada Rabu pagi waktu setempat.
"Tsunami telah terbentuk yang dapat menyebabkan kerusakan di sepanjang garis pantai semua pulau di negara bagian Hawaii," demikian bunyi buletin Sistem Peringatan Tsunami Badan Meteorologi Nasional AS, yang menyerukan tindakan segera untuk melindungi jiwa dan harta benda.
Peringatan tsunami juga dikeluarkan untuk Kepulauan Aleut dengan peringatan untuk seluruh Pantai Barat AS dan Kanada, menurut Sistem Peringatan Tsunami Badan Meteorologi Nasional AS. Guam berada dalam status peringatan tsunami.
Siaran publik Jepang, NHK, beralih dari program normal untuk menayangkan informasi tentang peringatan tersebut dan mendesak masyarakat untuk mengungsi dari pantai. Penyiar menunjukkan mobil-mobil menjauh dari wilayah pesisir di Matsushima, Prefektur Miyagi, Jepang utara.
Beberapa wilayah Jepang berpotensi dilanda gelombang setinggi tiga meter, menurut badan meteorologi negara tersebut. Ketinggian tersebut sebanding dengan tsunami 2011 yang mencapai hampir 40 meter.
Badan meteorologi AS juga melaporkan ancaman gelombang tsunami yang akan menghantam Filipina, Rusia, dan beberapa pulau di Pasifik, termasuk Yap dan Kepulauan Marshall.
