Gawat, Hacker China Menyusup Jaringan Telekomunikasi-Infrastruktur Penting Australia

Tiongkok menepis pernyataan tersebut sebagai "narasi palsu".


Sydney, Suarathailand- Kepala intelijen Australia mengatakan para peretas yang bekerja untuk pemerintah dan militer Tiongkok telah menyelidiki jaringan telekomunikasi dan infrastruktur utama negara tersebut, memperingatkan risiko gangguan ekonomi akibat sabotase.

Tiongkok menepis pernyataan tersebut sebagai "narasi palsu".

Mike Burgess, direktur jenderal keamanan untuk Organisasi Intelijen Keamanan Australia, mengatakan spionase diperkirakan telah merugikan negara sebesar A$2,5 miliar (US$8,1 miliar) tahun lalu.

Itu termasuk kerugian sebesar A$2 miliar dalam rahasia dagang dan kekayaan intelektual, ujarnya dalam sebuah konferensi bisnis di Melbourne.

Burgess menyoroti ancaman sabotase siber, menggambarkan aktivitas kelompok peretas Tiongkok, Salt Typhoon dan Volt Typhoon, yang ia gambarkan sebagai "peretas yang bekerja untuk intelijen pemerintah Tiongkok dan militer mereka".

Ia menambahkan, "Kami juga telah melihat peretas Tiongkok menyelidiki infrastruktur penting kami."

Di Beijing, seorang juru bicara kementerian luar negeri mengatakan pernyataan Burgess "menyebarkan narasi palsu dan sengaja memprovokasi konfrontasi".

Tiongkok telah mengajukan keberatan kepada Australia mengenai hal tersebut, ungkap juru bicara Guo Jiakun dalam sebuah pengarahan rutin.


Niat untuk Mengganggu Operasi

Burgess mengatakan Salt Typhoon tidak hanya menembus sistem telekomunikasi AS dalam operasi mata-mata strategis, tetapi juga "telah menyelidiki jaringan telekomunikasi kami di Australia".

Volt Typhoon memiliki niat untuk mengganggu operasi, ujarnya, dan membahayakan infrastruktur penting AS untuk mengantisipasi potensi sabotase.

Burgess memperingatkan dampak gangguan telekomunikasi yang meluas, di berbagai bidang seperti perbankan dan transportasi, serta pemutusan pasokan air dan listrik.

"Saya jamin; ini bukan hipotesis – pemerintah asing memiliki tim elit yang sedang menyelidiki kemungkinan ini saat ini," ujarnya.

Skenario potensial lainnya termasuk perusahaan Australia yang lumpuh sebagai pesaing dagang, atau kepanikan yang disebabkan oleh pemilu, tambahnya.

Para ejabat Tiongkok menyampaikan keluhan kepada pemerintah dan sektor swasta Australia tentang ASIO setiap kali ia berbicara secara terbuka tentang Tiongkok, ujar Burgess dalam pidatonya pekan lalu di Lowy Institute di Sydney.

"Itu tidak akan menghentikan tekad saya," ujarnya.

Share: