Jepang telah meningkatkan hubungan keamanan dengan Vietnam dan negara-negara ASEAN lainnya sebagai tanggapan atas aktivitas militer Tiongkok di Laut Cina Selatan.
Kydo, Suarathailand, Jepang dan Vietnam sepakat dalam pembicaraan tingkat tinggi pada hari Kamis untuk membentuk kerja sama keamanan dalam kerangka kemitraan strategis mereka, ungkap Kementerian Luar Negeri Jepang, di tengah meningkatnya ketegasan Tiongkok di Laut Cina Selatan dan Laut Cina Timur.
Kesepakatan ini muncul dari pertemuan pertama antara wakil menteri luar negeri dan menteri pertahanan kedua negara, yang diselenggarakan berdasarkan kerangka kerja yang ditetapkan pada bulan April saat kunjungan Perdana Menteri Jepang saat itu, Shigeru Ishiba, ke Vietnam.
Kedua pihak membahas skema bantuan keamanan resmi Jepang untuk menyediakan alutsista bagi negara-negara yang sepaham dan menegaskan pentingnya mewujudkan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka sejalan dengan inisiatif Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang bertujuan untuk menjaga perdamaian, kebebasan, dan kemakmuran regional.
Hiroyuki Namazu, Wakil Menteri Luar Negeri Senior Jepang, dan mitranya Nguyen Minh Vu serta Koji Kano, Wakil Menteri Pertahanan Jepang untuk Urusan Internasional, dan mitranya Hoang Xuan Chien juga membahas pertukaran personel, bantuan kemanusiaan, dan kegiatan tanggap bencana.
Jepang telah meningkatkan hubungan keamanan dengan Vietnam dan negara-negara anggota ASEAN lainnya dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan meningkatnya aktivitas militer Tiongkok di Laut Cina Selatan yang kaya sumber daya, lokasi salah satu jalur laut tersibuk di dunia.
Vietnam memiliki sengketa wilayah dengan Tiongkok atas gugus pulau Spratly dan Paracel di Laut Cina Selatan, sementara Jepang dan Tiongkok masih berselisih mengenai kedaulatan Kepulauan Senkaku yang dikelola Jepang di Laut Cina Timur, yang diklaim oleh Tiongkok.
