BRN Masih Ciptakan Teror, Bunuh Warga Sipil hingga akan Bom Bandara

BRN disebut berencana mengangkut bom dari Pattani untuk menghancurkan Bandara Internasional Phuket.


Pattani, Suarathailand- Gerakan pemberontak Barisan Revolusioner Pattani (BRN) terus menerus menciptakan ketakutan, menggunakan kekerasan sebagai alat negosiasi, dan mencoba memutarbalikkan kebenaran untuk menciptakan perpecahan antara rakyat dan pemerintah. Tujuan mereka adalah menggiring masyarakat untuk menyalahkan pejabat pemerintah, menggunakan kekerasan sebagai syarat, dan menciptakan citra bahwa pemerintah telah gagal menjaga perdamaian.

Di sisi lain BRN juga memiliki tujuan politik dengan harapan agar rakyat muak dengan pemerintah dan tunduk pada kekuasaannya. Karena saat ini rakyat lebih banyak bekerja sama dengan pemerintah, kelompok BRN takut dengan kekuatan rakyat yang telah bersatu.

Menurut informasi terakhir, masyarakat setempat melaporkan bahwa BRN diperintahkan oleh Nise Niha untuk melakukan 4 pendekatan utama untuk merusak kepercayaan rakyat kepada pemerintah, antara lain:

1. Merusak fasilitas umum negara seperti kamera CCTV, bilik telepon, tiang listrik, rel kereta api, jembatan, untuk membuat masyarakat merasa bahwa pemerintah tidak mampu mengurusnya.

2. Menghancurkan gedung-gedung pemerintahan seperti gedung organisasi administrasi kecamatan, kotamadya, distrik, kantor polisi, kecuali rumah sakit, untuk menunjukkan bahwa simbol-simbol negara telah runtuh.

3. Menyerang relawan pertahanan setempat, terutama relawan pertahanan Muslim Melayu. Mereka dianggap sebagai perwakilan negara di daerah tersebut karena lebih dari 90% relawan di provinsi perbatasan selatan adalah Muslim Melayu.

4. Menghancurkan sistem ekonomi dengan menciptakan citra ketidakamanan, menarik investor untuk menarik diri, menyebabkan penduduk setempat kehilangan pendapatan, menyebabkan kesulitan hingga menyalahkan negara.

Keempat pendekatan ini memiliki tujuan yang sama: membuat rakyat kehilangan harapan pada negara, kehilangan kepercayaan pada pemerintah, merasa tidak aman, dan menyerah pada dominasi BRN. Mereka juga digunakan untuk membuat berita agar rakyat membenci negara, tetapi tidak menyalahkan kelompok teroris yang menjadi penyebabnya.

Faktanya, sebagian besar masyarakat di 3 provinsi perbatasan selatan sudah muak dengan perilaku brutal BRN. Mereka tidak setuju dengan tindakan biadab seperti membunuh pendeta, membunuh samanera, membunuh wanita di depan anak-anak mereka yang berusia 6 tahun. 

Mereka juga merampas nyawa orang yang tidak bersalah, merusak peluang ekonomi, dan merusak hubungan dengan negara tetangga, seperti kerusuhan di kota ekonomi Hat Yai yang telah merugikan saudara-saudari muslim dari Malaysia, menyebabkan masyarakat kehilangan pendapatan, kehilangan pekerjaan, dan merusak kepercayaan terhadap keamanan daerah tersebut.

Lebih parah lagi, BRN berencana mengangkut bom dari Pattani untuk menghancurkan Bandara Internasional Phuket yang merupakan pintu gerbang penting bagi saudara-saudari muslim di Thailand untuk melakukan perjalanan haji dan merupakan titik wisata penting di negara tersebut. 

Upaya-upaya untuk menimbulkan kerusakan tersebut tidak hanya akan menghilangkan kesempatan umat Islam untuk menjalankan agamanya, tetapi juga akan merusak reputasi saudara-saudari muslim yang tidak terlibat dalam kekerasan tersebut, sehingga menimbulkan stigma yang menimbulkan kecurigaan di masyarakat.

Semua harus waspada, bekerja sama dengan pemerintah, mengusir, mengutuk, dan melawan kelompok teroris BRN dalam segala bentuknya, sehingga kehilangan semua legitimasinya. Jangan biarkan mereka menggunakan kekerasan untuk menciptakan ketakutan atau memutarbalikkan kebenaran.


Share: