Thailand berada dalam posisi yang lebih baik daripada banyak negara berkat disiplin moneter dan keuangannya, adaptasi dan digitalisasi di sektor swasta.
Sejumlah negara besar seperti AS, Jerman, Perancis, dan Spanyol mengalami resesi ekonomi imbas pandemi Covid-19. Di asia juga sejumlah negara mengalami resesi ekonomi di antaranya Jepang, Korsel, dan Singapura.
Ekonomi Thailand juga terkena dampak pandemi Covid-19. Banyak sektor bisnis yang tutup dan tidak ada turis yang datang ke Thailand.
Bank Krungthai telah menerbitkan laporan dibutuhkan 2-3 tahun untuk pemulihan ekonomi Thailand. Sementara itu sektor kesehatan dan bisnis digital akan memiliki prospek yang cerah di masa depan. Hal itu diucapkan Payong Srivanich, presiden Bank Krungthai. Ia juga mengutip laporan PBB yang menyatakan pandemi Covid-19 adalah krisis global terburuk sejak Perang Dunia II.
Pada 2021 Covid-19 akan menyebabkan "kontraksi parah" hingga 60% dari ekonomi global dan itu akan memakan waktu 2-3 tahun untuk pemulihan ekonomi.
“Namun, Thailand berada dalam posisi yang lebih baik daripada banyak negara berkat disiplin moneter dan keuangannya, adaptasi dan digitalisasi di sektor swasta.”
Laporan tersebut menunjukkan Covid-19 membawa masa depan yang cerah bagi bisnis kesehatan dan “pengembangan teknologi yang dipercepat”. Laporan tersebut menyatakan pada bulan April ada lebih dari 10 juta transaksi Pembayaran Prompt per hari, dua kali lipat dari transaksi tahun lalu.
Pusat Penelitian Bank Krungthai memperkirakan ekonomi Thailand akan menyusut hingga 8,8% untuk tahun 2020. Penurunan ini akan mendekati apa yang terjadi dalam krisis ekonomi Tom Yum Kung.
Krisis keuangan Asia adalah periode krisis keuangan yang mencengkeram sebagian besar Asia timur dan Asia Tenggara mulai Juli 1997 dan menimbulkan kekhawatiran krisis ekonomi dunia.