China Bantah Pasok Senjata ke Kamboja Terkait Konflik Perbatasan dengan Thailand

Kedubes menekankan bahwa Tiongkok telah berupaya meredakan situasi sebagai tetangga yang bersahabat bagi kedua negara.


Bangkok, Suarathailand- Kedutaan Besar Tiongkok mengeluarkan pernyataan tegas yang membantah laporan bahwa Tiongkok menyediakan peralatan militer bagi Phnom Penh untuk digunakan dalam pertempuran perbatasan bulan Juli, menekankan komitmen terhadap perdamaian regional.

Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok di Thailand secara terbuka membantah laporan bahwa Tiongkok memasok peralatan militer bagi Kamboja untuk digunakan dalam bentrokan perbatasan baru-baru ini dengan Thailand.

Kedubes mengeluarkan pernyataan melalui media sosial, menanggapi laporan—termasuk salah satunya dari New York Times—yang menyatakan bahwa roket buatan Tiongkok digunakan oleh Phnom Penh hanya beberapa minggu sebelum konflik bulan Juli, yang menyiratkan bahwa Tiongkok secara tidak langsung telah memengaruhi situasi konflik tersebut.

Kedubes menekankan bahwa Tiongkok telah berupaya meredakan situasi sebagai tetangga yang bersahabat bagi kedua negara.

"Tiongkok tidak menyediakan peralatan militer apa pun bagi Kamboja untuk digunakan dalam bentrokan perbatasan Thailand-Kamboja," demikian bunyi pernyataan tersebut. Pernyataan tersebut mengklarifikasi bahwa peralatan militer Tiongkok yang saat ini dimiliki Kamboja sepenuhnya berasal dari "proyek kerja sama Tiongkok-Kamboja yang telah ada sebelumnya."

Misi Tiongkok menekankan bahwa Beijing mempertahankan sikap netral, menyatakan bahwa pihaknya "tidak memiliki kepentingan pribadi" dalam sengketa perbatasan dan sepenuhnya mendukung ASEAN dalam menemukan solusi politik melalui "ASEAN Way".

Tiongkok menegaskan kesediaannya untuk berkomunikasi secara erat dengan Thailand, Kamboja, dan negara-negara kawasan lainnya guna memainkan peran konstruktif dalam memperkuat gencatan senjata yang berkelanjutan dan memulihkan perdamaian.

Pernyataan tersebut diakhiri dengan seruan langsung kepada mereka yang mempublikasikan klaim tersebut: "Kami menyerukan kepada individu-individu terkait untuk mempertimbangkan perdamaian dan stabilitas kawasan... alih-alih menyebarkan berita bohong secara jahat dan memicu kekacauan."

Klarifikasi ini muncul setelah Menteri Luar Negeri Thailand, Sihasak Phuangketkeow, mengumumkan akan mengupayakan perundingan langsung dengan Kedutaan Besar Tiongkok terkait masalah ini.

Share: