Untuk mengatasi "kluster tempat kerja", Singapura kemudian menyusun rencana untuk merelokasi pekerja asing pada akhir tahun 2020.
Ketika klaster Covid-19 mulai muncul pada pekerja asing di Singapura tahun lalu, laporan ini mendominasi berita utama di Singapura.
Lonjakan kasus covid-19 klaster pekerja asing di Singapura ini mengungkap kerentanan asrama pekerja, karena ruang hidup yang sempit menjadi sarang infeksi.
Untuk mengatasi "kluster tempat kerja", Singapura kemudian menyusun rencana untuk merelokasi pekerja asing pada akhir tahun 2020.
Rencana ini termasuk asrama yang dibangun dengan cepat untuk menampung hingga 25.000 orang selama periode dua hingga tiga tahun.
Properti negara yang tidak digunakan, termasuk bekas sekolah dan pabrik kosong, akan dibangun kembali untuk menampung sekitar 25.000 pekerja.
Dilaporkan juga bahwa pemerintah Singapura sedang dalam pembicaraan dengan perusahaan konstruksi untuk membangun asrama sementara agar para pekerja tetap berada di dekat tempat kerja mereka.
Covid-19 kasus di asrama pekerja asing telah menyumbang lebih dari 90% dari hampir 60.000 kasus positif di Singapura.
Namun, telah terjadi penurunan besar dalam kasus Covid-19 yang melibatkan pekerja asing sejak November lalu, kasus Covid-19 tercatat satu digit atau terkadang nol kasus.
Agustus 2020, Singapura juga mewajibkan semua pekerja konstruksi asing menjalani tes Covid-19 setiap dua minggu untuk memungkinkan tindakan isolasi dan karantina.
Pada 2 Februari, Singapura mengumumkan rencana untuk memvaksinasi semua pekerja migran pada akhir tahun sebagai bagian dari strategi vaksinasi nasionalnya.
Di Thailand, pemerintahnya berencana menerapkan strategi "segel dan gelembung" untuk mengekang Covid-19 di pabrik-pabrik
Di Thailand, pemerintahnya berencana menerapkan strategi "segel dan gelembung" untuk mengekang Covid-19 di pabrik-pabrik di Samut Sakhon, yang merupakan pusat penyebaran terbaru di sana.
Wakil juru bicara Urusan Luar Negeri Thailand Natapanu Pokakun mengatakan "metode segel" akan digunakan di pabrik-pabrik yang menyediakan akomodasi di tempat bagi para pekerjanya untuk mencegah para pekerjanya meninggalkan kompleks pabrik.
Bagi pekerja yang tinggal di luar pabrik, “metode gelembung” akan digunakan untuk mengatur pergerakan pekerja antara asrama dan tempat kerja untuk mencegah mereka pergi ke tempat lain.
Natapanu mengatakan strategi tersebut diharapkan dapat menurunkan kasus Covid-19 dalam 28 hari. (TheStar)




