Pemerintah Thailand telah mencadangkan 26 juta dosis untuk kebutuhan dalam negeri
AstraZeneca, sebuah perusahaan farmasi Inggris-Swedia, akan memproduksi 200 juta dosis vaksin anti-virus korona di Thailand tahun depan dengan bantuan Siam Bioscience, menurut direktur Institut Vaksin Nasional Thailand Dr. Nakorn Premsri.
"AstraZeneca mempekerjakan perusahaan Thailand Siam Bioscience untuk memproduksi vaksin tersebut," jelasnya.
"Kapasitas akan menjadi 200 juta dosis vaksin per tahun. Pemerintah Thailand telah mencadangkan 26 juta dosis untuk dirinya sendiri. Ini adalah batch pertama dari vaksin yang tersedia pada Mei atau Juni 2021."
Menurut Dr. Premsri, dari 5 juta hingga 10 juta orang dapat divaksinasi di Thailand per bulan.
Menurut Dr. Premsri, dari 5 juta hingga 10 juta orang dapat divaksinasi di Thailand per bulan.
"Kami membutuhkan 26 juta dosis vaksin pertama-tama pada tahun 2021 dan jika kami membutuhkan lebih banyak, kami akan mempertimbangkan kemungkinan pembelian tambahan, begitu vaksin akan diproduksi di Thailand," katanya.
Dia menambahkan jika perlu vaksin bisa didistribusikan di negara lain, khususnya di Asia Tenggara.
“Ini tidak berarti bahwa kita hanya akan memvaksinasi 13 juta orang, tetapi pada tahap pertama kita perlu memvaksinasi kelompok-kelompok kunci. Selain itu, perlu mempertimbangkan banyak faktor sebelum vaksinasi, seperti keamanan dan ketersediaan. perlu untuk menentukan pilihan terbaik bagi negara karena terbatasnya jumlah vaksin yang tersedia, dan siapa yang perlu divaksinasi terlebih dahulu, "katanya.
Dia menambahkan vaksinasi untuk warga Thailand akan gratis. Tenaga medis, anak kecil, lansia, dan anggota kelompok rentan diharapkan menjadi yang pertama mendapatkan vaksinasi.
Kasus virus korona pertama di Thailand dikonfirmasi pada 13 Januari. Hingga hari ini, sekitar 4.100 kasus seperti itu telah dikonfirmasi di negara tersebut. Lebih dari 3.800 pasien telah pulih dan 60 pasien telah meninggal. Situasi darurat penangan Covid-19 di Thailand akan berlaku hingga 15 Januari 2021. (Tass)
