Tim penyelamat telah mengirimkan sembilan kapal untuk segera mencari di perairan dekat lokasi kejadian, dan menyelamatkan 29 orang.
Bali, Suarathailand- Sebuah kapal feri tenggelam di lepas pantai Bali, Indonesia, mengakibatkan empat orang meninggal dunia, 29 orang selamat diselamatkan, dan 38 orang masih hilang.
Insiden itu terjadi ketika kapal feri, KMP Tunu Pratama Jaya, sedang dalam perjalanan dari pelabuhan Banyuwangi di pantai timur Pulau Jawa menuju Bali, pada Rabu malam, sebagaimana dilaporkan oleh Thansettakij.
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) melaporkan bahwa tim penyelamat telah mengirimkan sembilan kapal untuk segera mencari di perairan dekat lokasi kejadian, dan menyelamatkan 29 orang selamat.
Banyak dari mereka yang diselamatkan tidak sadarkan diri setelah terombang-ambing di laut selama beberapa jam. Kepolisian Kabupaten Banyuwangi melaporkan sebagian besar korban selamat adalah penduduk setempat dari daerah pesisir, dengan beberapa berasal dari daerah pedalaman Jawa.
Pihak berwenang sedang menyelidiki penyebab tenggelamnya kapal tersebut. Operator kapal feri mengatakan kepada media lokal bahwa awak kapal telah melaporkan masalah mesin sesaat sebelum kapal tenggelam.
Sementara itu, pernyataan dari Sekretariat Kabinet Indonesia mengindikasikan bahwa Presiden Prabowo yang saat ini sedang berkunjung ke Arab Saudi telah menginstruksikan instansi terkait untuk segera menangani situasi darurat tersebut.
Pernyataan itu juga mengisyaratkan bahwa insiden tersebut mungkin disebabkan oleh kondisi cuaca buruk.
Rute feri antara Jawa dan Bali adalah salah satu yang tersibuk di Indonesia, sering digunakan oleh penduduk lokal dan wisatawan. Namun, Indonesia, negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, sering menghadapi kecelakaan maritim karena kekhawatiran atas standar keselamatan yang lemah. Banyak feri yang kelebihan muatan dan tidak memiliki peralatan keselamatan yang memadai.
Pada bulan Maret, sebuah feri penumpang tenggelam di laut lepas pantai Bali, yang mengakibatkan kematian seorang wanita Australia dan cedera pada setidaknya satu orang lainnya. Selain itu, pada tahun 2018, sebuah feri terbalik di Danau Toba di Pulau Sumatra, salah satu danau terdalam di dunia, menewaskan lebih dari 150 orang.
Insiden terbaru ini telah meningkatkan kekhawatiran lebih lanjut tentang keselamatan maritim Indonesia, di tengah harapan bahwa 38 orang yang hilang akan ditemukan hidup-hidup selama operasi pencarian dan penyelamatan yang sedang berlangsung.