320 Mentor Perkuat Program Multikulturalisme di Thailand Selatan

Lebih dari 10 ribu lebih pemuda dan pemudi telah mengikuti program ini. Mereka diharapkan menjadi model dan penggerak perdamaian dan pecinta multikulturalisme


Pusat Administrasi Thailand Selatan menyelenggarakan pelatihan bagi 320 mentor dari 5 provinsi di Thailand Selatan. Pelatihan atau lokakarya ini berfokus pada bagaimana memperkuat multukulturalisme dan persaudaraan sesama masyarakat Thailand.

Sebanyak 320 pemuda dan pemudi ini dipersiapkan sebagai mentor yang mendampingi program “Thai Hearts in the South” edisi ke-38.

Program “Thai Hearts in the South” adalah program untuk saling mengenal, saling akrab, dan saling memahami antar-sesama masyarakat Thailand. Para peserta program ini adalah para pemuda dan pemudi Thailand Selatan dari berlatar belakang agama yang berbeda, yakni muslim, buddhis, dan kristiani. Mereka akan tinggal pada keluarga asuh atau keluarga angkat di Bangkok dan sekitarnya.

Para peserta akan tinggal di rumah keluarga asuh untuk saling mengenal dan memahami perbedaan suku, agama, dan cara pandang hidup. Mereka akan dianggap seperti anak asuh dan keluarga di tempat mereka tinggal.

Program ini diharapkan makin mengenal dan memahami perbedaan antar-sesama masyarakat Thailand. Program ini juga diharapkan makin memperkuat tali persaudaraan antar sesama masyarakat Thailand. Masayrakat Thailand Selatan juga bersaudara dengan masyarakat Thailand di daerah lainnya.

Untuk menyukseskan program ini, 320 mentor diberi pembekalan dengan sejumlah materi dari para ahli. Acara dilaksanakan selama 29-31 Maret 2021 di Haad Kaew Resort Hotel, Provinsi Songkhla.

Program "Hati Thailand di Hati Selatan" digagas oleh Jenderal Prem Tinsulanonda, mantan Presiden Dewan Penasihat dan Negarawan. Program ini sudah berjalan selama 14 tahun dan diikuti 37 generasi. 

Lebih dari 10 ribu lebih pemuda dan pemudi telah mengikuti program ini. Mereka diharapkan menjadi model dan penggerak perdamaian dan pecinta multikulturalisme (menghargai perbedaan agama dan budaya).

Program ‘Thai Heart to Heart Project’ edisi ke-38 kali ini merupakan kolaborasi banyak instansi untuk bersama-sama mengembangkan pemuda Bangsa menjadi kekuatan bangsa yang berkualitas.

Sekjen Pusat Administrasi Thailand Selatan mengatakan program ini adalah kesempatan besar untuk bertemu dengan para pemuda serta 320 anggota dari keluarga Buddha Thailand dan Muslim Thailand yang akan menjadi benih yang menghargai perbedaan dan mencintai perdamaian.

“Saya ingin semua orang mengenang program ini. Percayalah para remaja yang berpartisipasi dalam kegiatan ini akan dapat membawa kembali pengalaman yang mereka peroleh dari tinggal bersama keluarga angkat mereka untuk mengembangkan wilayah selatan,” kata Sekjen Pusat Administrasi Thailand Selatan.

Filosofi Raja Rama IX adalah memahami, mengakses, mengembangkan, beradaptasi dengan perkembangan Provinsi dan menciptakan kawasan yang damai di tengah keanekaragaman multikulturalisme.

Para pemuda diimbau memahami nasihat negarawan Thailand Prem Tinsulanonda yang mengajarkan "lahir untuk membayar kembali negara"

Para pemuda diimbau memahami nasihat negarawan Thailand Prem Tinsulanonda yang mengajarkan "lahir untuk membayar kembali negara" (lahir untuk memberi yang terbaik untuk negara).

Perwakilan yang berpartisipasi pada edisi ke-38 ini mengaku bangga dapat mengikuti kegiatan dalam mempersiapkan proyek ini. Serta menimba ilmu dan berbagai keterampilan. Bertukar dan belajar tentang keragaman budaya dan cara hidup umat beragama tanpa syarat apapun. Belajar menciptakan kepribadian yang baik. Bersikap tegas dan menunjukkan potensi diri.

Topik pertemuan lokakarya ini: Kami adalah saudara dan saudari dari keluarga yang sama; dari hati ke hati Thailand di bawah masyarakat multikultural; dan Keterampilan memahami budaya.

Share: