240 Warga Palestina Meninggal Sejak Gencatan Senjata, Korban Tewas Lampaui 69 Ribu

Pembunuhan oleh Israel terus berlanjut di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki sementara Hamas mengevakuasi jenazah tentara yang dilaporkan tewas pada tahun 2014.


Gaza, Suarathailand- Militer Israel telah menewaskan sedikitnya tiga warga Palestina dalam serangan di Gaza meskipun ada gencatan senjata yang ditengahi Amerika Serikat, sementara pihak berwenang di wilayah yang dilanda perang tersebut melaporkan bahwa jumlah korban tewas secara keseluruhan kini telah meningkat di atas 69.000.

Militer Israel telah menewaskan sedikitnya tiga warga Palestina dalam serangan di Gaza meskipun ada gencatan senjata yang ditengahi Amerika Serikat, sementara pihak berwenang di wilayah yang dilanda perang tersebut melaporkan jumlah korban tewas secara keseluruhan kini telah meningkat di atas 69.000.

Pembunuhan terbaru pada hari Sabtu terjadi ketika Hamas juga mengumumkan telah mengevakuasi jenazah seorang tentara Israel dari sebuah terowongan dekat Rafah di Gaza selatan.

Para korban serangan Israel pada hari Sabtu termasuk seorang pria Palestina, yang tewas di kamp pengungsi Bureij di pusat kota, menurut sumber medis.

Militer Israel juga mengumumkan tewasnya dua warga Palestina lainnya yang diduga melintasi apa yang disebut "garis kuning" di wilayah utara dan selatan.

Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan pasukan Israel telah menewaskan lebih dari 240 warga Palestina sejak gencatan senjata mulai berlaku pada 10 Oktober.

Kementerian tersebut juga menyatakan jumlah total orang yang tewas di wilayah kantong itu sejak 7 Oktober 2023 telah meningkat menjadi 69.169, setelah lebih banyak korban tewas teridentifikasi dan lebih banyak jenazah ditemukan dari reruntuhan.

Menambah jumlah korban tewas, seorang anak Palestina tewas setelah sebuah alat peledak yang ditinggalkan oleh pasukan Israel di kota Khan Younis meledak, menurut Rumah Sakit Nasser.

Di Tepi Barat yang diduduki, pembunuhan juga terus berlanjut, menurut para pejabat.

Otoritas kesehatan mengatakan bahwa pasukan Israel menembak Abdel Rahman Darawsha dalam sebuah penggerebekan di kamp pengungsi Al Far'a, dekat kota Tubas, dan ia meninggal dunia akibat luka-lukanya di rumah sakit kemudian.

Share: