1.140 Orang Meninggal Akibat Bencana Alam di Indonesia, Sri Lanka, Thailand, dan Malaysia

>Setidaknya 604 orang dilaporkan tewas di Indonesia, 366 di Sri Lanka, 176 di Thailand, dan tiga di Malaysia.

>Pemerintah Indonesia akan menyelidiki asal-usul kayu gelondongan yang terdampar


Asia, Suarathailand- Sepanjang banjir dahsyat yang mengguncang Sumatra selama akhir pekan, warga memperhatikan fenomena umum – tumpukan kayu gelondongan besar yang memenuhi pantai, bergemuruh melewati banjir, dan menumpuk di tempat-tempat yang dulunya merupakan rumah.

Meskipun awalnya Kementerian Lingkungan Hidup menepis tuduhan bahwa kayu-kayu tersebut mungkin berasal dari kegiatan penebangan liar, para pejabat kemudian berjanji untuk menyelidikinya, lapor kantor berita Antara.

“Informasi yang beredar mengatakan itu adalah hasil penebangan liar, ada yang mengatakan itu kayu lapuk,” kata Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian kepada wartawan.

“Namun, saya tidak bisa menjawab sesuatu yang belum saya lihat sendiri, dan saya juga belum mendapatkan data resmi, dan saya perlu menyelidikinya dengan aparat penegak hukum.”

Kementerian Kehutanan secara terpisah menyatakan akan menyelidiki asal-usul kayu tersebut.

Dari tahun 2001 hingga 2024, Indonesia kehilangan 320.000 km persegi (123.553 mil persegi) tutupan pohon, menurut lembaga pengawas Global Forest Watch, setara dengan sekitar 20 persen dari total tutupan pohon pada tahun 2000.


-Puluhan ribu anak putus sekolah di Indonesia dan Thailand: LSM-

Puluhan ribu anak putus sekolah di Indonesia dan Thailand akibat banjir dan tanah longsor, ungkap Save the Children.

Menurut penilaian yang dilakukan oleh organisasi tersebut, sekitar 76.000 anak putus sekolah di Thailand selatan.

Di Indonesia, setidaknya 1.000 sekolah telah rusak dan ditutup di Aceh dan Sumatra, sementara sekolah-sekolah lainnya digunakan sebagai tempat penampungan darurat.

Thailand: 80 persen pasokan air keran di Provinsi Songkhla telah pulih

Layanan air perlahan pulih di provinsi selatan Thailand yang paling terdampak, Songkhla, tempat setidaknya 131 orang tewas.

Sekitar 80 persen pasokan air keran di provinsi tersebut telah kembali digunakan, lapor Thai Enquirer, mengutip otoritas air provinsi. Layanan air bersih diperkirakan akan tersedia penuh pada hari Rabu.

Tiga unit pengolahan air bergerak memompa sekitar 180.000 liter (48.000 galon) setiap hari, sementara gelombang pertama yang terdiri dari sekitar 26.000 penduduk diperkirakan akan menerima bantuan sebesar 9.000 baht ($282) per orang mulai hari ini.

Share: