11 Ribu Pelajar Thailand Tak Bisa Pulang Akibat Covid-19

Maskapai penerbangan domestik dan internasional membatalkan penerbangan karena pandemik Covid 19. Akibatnya, lebih dari sepuluh ribu siswa Thailand di luar negeri tidak bisa kembali ke Thailand.

Thailand Selatan terus mengantisipasi penyebaran Covid-19 di 5 provinsi perbatasan selatan; di Satun, Songkhla, Pattani, Yala, dan Narathiwat. Hingga 24 Maret 2020 tercatat ada 20 kasus Covid-19 yang terjadi di Pattani. Kasus di Pattani ini terbesar di 5 provinsi perbatasan selatan. Kasus Covid-19 di seluruh Thailand mencapai 827 kasus per 24 maret 2020.

Perdana Menteri Jenderal Prayut Chan-ocha telah mengumumkan negara dalam kondisi darurat perang melawan virus corona (Covid-19). Situasi darurat mulai berlaku pada 26 Maret 2020.

Saat ini terdapat 11.069 siswa Thailand yang berada di luar negeri di 27 negara. Pusat koordinasi COVID-19 untuk manajemen dan penyelesaian masalah di provinsi perbatasan selatan (SBPAC) telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Thailand dan konsul jenderal di setiap negara untuk mencari solusi membantu para pelajar Thailand di luar negeri. 

Maskapai penerbangan Thai Lion Air mengumumkan penghentian sementara rute domestik dan internasional mulai 25 Maret 2020 - 30 April. Dan penerbangan Thai Lion Air dijadawalkan normal kembali mulai 1 Mei 2020.

Thai Air Asia sudah menghentikan sementara semua rute penerbangan internasional mulai 22 Maret - 25 April 2020. Sedangkan Bangkok Airways menghentikan penerbangan rute internasional sejak 22 Maret 2020. Sementara Thai Smile Airways mengumumkan perubahan semua rute internasional mulai 23 Maret 2020.

Prinsip utama dalam merespon mengurangi risiko infeksi Covid-19 adalah dengan menghindari kontak dekat dengan orang yang terinfeksi virus corona; menggunakan masker saat bertemu orang; rajin cuci tangan; dan bekerja sama dengan semua pihak dalam operasi pencegahan penyebaran Covid-19.

Share: