Pihak berwenang Thailand-Kamboja menandatangani perjanjian untuk memberantas penipuan pusat panggilan. Kamboja akan melakukan operasi penyisiran dalam sebulan dan Thailand melacak pengaduan daring.
Bangkok, SUarathailand- Jenderal Pol Thatchai Pitaneelabutr, Inspektur Jenderal Kepolisian Nasional dan Kepala Satuan Tugas Siber Kepolisian (PCT), pada hari Selasa mengadakan jumpa pers setelah pertemuan 10 jam dengan Letjen Pol Seang Sarid, Wakil Komisaris Kepolisian Nasional Kamboja. Mereka membahas kejahatan siber dan operasi penipuan lintas batas. Sesi tersebut diakhiri dengan perjanjian yang ditandatangani bersama.
Thatchai mengatakan pertemuan tersebut menyusul perundingan Komite Perbatasan Umum (GBC) Thailand-Kamboja pada 10 September di Koh Kong, Kamboja, yang berfokus pada penanggulangan geng pusat panggilan yang beroperasi dari wilayah Kamboja dan menipu warga negara Thailand, serta upaya yang lebih luas untuk memerangi kejahatan terkait teknologi di Kamboja.
Diskusi tersebut menyoroti dampak serius dari operasi pusat panggilan dan perdagangan manusia terhadap warga negara Thailand, yang menyebabkan penderitaan yang meluas. Thailand memberikan informasi terperinci kepada pejabat Kamboja mengenai basis pusat panggilan yang diketahui untuk memfasilitasi tindakan penegakan hukum.
Otoritas Kamboja berjanji untuk mengembangkan rencana penindakan yang menargetkan pusat panggilan yang diidentifikasi oleh Thailand. Hasil operasi ini akan dilaporkan pada pertemuan GBC berikutnya.
Thatchai mencatat bahwa pertemuan tersebut berlangsung lebih dari 10 jam karena negosiasi yang cermat mengenai detail perjanjian. Pada akhirnya, kedua belah pihak mencapai konsensus. Thailand akan memantau secara ketat efektivitas langkah-langkah Kamboja dengan melacak pengaduan daring yang diajukan oleh para korban Thailand.