Jumlah mobil elektrifikasi (EV) di Thailand diperkirakan akan mencapai 1 juta unit pada tahun 2028 – meningkat 24% per tahun – dengan dominasi kendaraan listrik plug-in hybrid (PHEV) buatan Jepang yang menjadi ‘motor’ perubahan ini, kata Krungthai Compass, sebuah rumah penelitian di bawah Krungthai Bank (KTB).
Produsen mobil dari Jepang terus fokus pada PHEV, sementara permintaan Battery Electric Vehicle (BEV) dan Zero Emission Vehicle (ZEV) juga mulai tumbuh perlahan. Mana Nimitvanich, wakil presiden utama Krungthai Bank, mengharapkan permintaan untuk PHEV akan tumbuh dan pada akhirnya menguasai 93% pangsa pasar dari total penjualan EV.
“Thailand melihat penjualan EV meningkat menjadi 190.000 atau sekitar 1% dari total mobil pada tahun 2020,” katanya dalam Bangkokpost.
Thailand Miliki Potensi
Jumlah EV di pasar diperkirakan akan meningkat karena produsen mobil global berinvestasi dalam teknologi Zero Emission Vehicle dan Battery Electric Vehicle sebagai solusi terkait kekhawatiran tentang dampak emisi karbondioksida terhadap lingkungan.
Banyak negara, terutama di Eropa, memiliki kebijakan yang mendukung EV karena mereka semakin sadar akan kebutuhan untuk menghadapi perubahan iklim. Mr Mana percaya Thailand memiliki potensi untuk mengembangkan industri Plug in Hybrid Electric Vehicle, karena mereka juga telah lama menjadi basis produksi utama untuk mobil mesin internal combustion (ICE), terutama untuk produsen Jepang.
“Thailand merupakan dalah satu hub produksi mobil di Asean dan memiliki rantai pasokan yang kuat untuk industri otomotif, sehingga dapat menjadi hub untuk produksi PHEV di masa depan,” katanya.
Langkah menuju produksi PHEV juga akan bermanfaat bagi perusahaan kecil di rantai pasokan otomotif, kata Mana.
“Produksi mobil ICE tidak akan terganggu dengan cepat, yang akan memungkinkan pemasok lokal untuk meningkatkan teknologi dan operasi untuk menyediakan mobil generasi berikutnya,” kata analis Krungthai Compass Pimchatr Ekkachan.
ZEV dan produksi BEV menjadi tantangan besar berikutnya dan Mr Mana mengharapkan produsen mobil Jepang untuk mengembangkan teknologi dan rencana pemasaran untuk kedua jenis EV.
Beberapa mobil hybrid yang dipasarkan di Indonesia juga diproduksi di Thailand. Sebut saja jajaran hybrid Toyota, kecuali Toyota Alphard e-Four, dan juga Nissan Kicks e-Power. Honda juga baru saja memperkenalkan versi hybrid dari Honda City Hatchback, menyusul versi sedan yang sudah terlebih dahulu hadir. Pertumbuhan segmen hybrid ini juga perlahan mengatrol segmen lain seperti PHEV dan BEV. (autonetmagz)




